Warisan Leluhur, Masyarakat Kompak Kenakan Pakaian Adat

- Selasa, 7 Januari 2020 | 11:22 WIB
TARI-TARIAN: Dalam acara Pesta Adat Meja Panjang di Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara ini sekaligus digelar tari-tarian agar semakin semarak. FOTO: PINO ASLAN UNTUK RADAR KALTARA
TARI-TARIAN: Dalam acara Pesta Adat Meja Panjang di Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara ini sekaligus digelar tari-tarian agar semakin semarak. FOTO: PINO ASLAN UNTUK RADAR KALTARA

Berawal pada tahun 1987 silam, Pesta Adat Meja Panjang menjadi tradisi tahunan masyarakat suku Dayak. Salah satunya, masyarakat suku Dayak yang ada di Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan.

RACHMAD RHOMADHANI

DALAM kurun waktu dua hari,tepatnya 4–5 Januari lalu, Pesta Adat Meja Panjang di Desa Pimping digelar. Masyarakat setempat pun tanpa dikomando tampak sudah menunjukkan kecintaannya pada acara tahunan itu.

Ya, mereka dengan rasa bangganya mengenakan pakaian adat kebesarannya. Bahkan, di momen hari kedua itu mereka secara khusus menyambut tamu undangan dengan meriahnya.

Ratusan masyarakat dengan pakaian adat, baik tua ataupun muda, laki–laki dan perempuan berjajar rapi di sepanjang jalan desa tersebut. Sehingga saat itu Desa Pimping sontak menjadi lautan manusia dengan begitu indahnya. Tak lain, karena mereka tengah mengenakan pakaian adat yang menjadi ciri khasnya, saat dilangsungkan tradisi tersebut.

Tak jarang, masyarakat sekitar desa pun ikut serta dalam memeriahkannya. Meski, mereka tak mengenakan pakaian adat seperti warga desa setempat. Namun, hadirnya masyarakat luar itu menambah semaraknya acara Pesta Adat Meja Panjang di Desa Pimping itu. Ibarat acara yang dilangsungkan di lapangan sepak bola, Desa Pimping itu menjadi lautan manusia. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya masyarakat yang hadir dan mengikutinya.

Tamu undangan pun saat itu dibuat begitu takjubnya atas sambutan meriah dan ikonik dari masyarakat suku Dayak setempat. Mereka seolah tak percaya begitu kompaknya masyarakat dalam melangsungkan acara Pesta Adat Meja Panjang itu. Karena memang sejak memasuki pintu gerbang, tamu undangan sudah disambut dengan masyarakat yang mengenakan meja panjang.

Bahkan, saat akan menuju ke tribun acara. Tamu undangan itu pun sembari berjalan diiringi dengan tari–tarian khas masyarakat di desa setempat. Tamu undangan juga diberikan kado simbolis sebagai tanda selamat datang dari masyarakat setempat. Hingga pada akhirnya masyarakat dan tamu undangan bersama dalam menari massal.

Tak hanya itu, mereka saat itu pun melihat dan mencicipi sebuah makanan yang disediakan di meja panjang. Makanannya pun sangatlah beragam. Mulai dari buah-buahan dan sayur-sayuran serta lainnya ada dalam tatanan meja yang memiliki panjang lebih dari 200 meter itu. Mereka pun tampak sangat menikmati setiap makanan yang dicicipinya kala itu.

Dijelaskan Ketua Umum Pesta Adat Meja Pimping,Alan Bilung bahwa memang digelarnya Pesta Adat Meja Panjang merupakan bentuk rasa syukur dari masyarakat Suku Dayak yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengingat, berkah yang diberikan sejauh ini sangatlah besar. Baik rezeki ataupun keselamatan hingga tiba pada awal tahun ini kembali.

“Dari Pesta Adat Meja Panjang ini juga menghilangkan suatu perbedaan antara status pendidikan dan kedudukan. Ya, karena semua akan berbaur menjadi satu dalam suka citanya,” ungkap Alan kepada Radar Kaltara, kemarin (5/1).

Dikatakannya juga, mengenai makanan apa saja yang disajikan dalam meja panjang itu sendiri. Ia menjelaskan bahwa semua makanan itu merupakan hasil bumi dari desa setempat. Tidak ada makanan yang dijajakan di luar dari hasil apa yang didapat masyarakat setempat.

“Makanan itu pun semua bisa dinikmati secara bersama di meja panjang tersebut. Mulai dari makanan kacang rebus, jagung, umbi-umbian, buah-buahan serta lainnya,” ujarnya.

Lanjutnya, dalam Pesta Adat Meja Panjang itu pun diakuinya sekaligus dilakukan doa bersama. Tujuannya, agar dalam perjalanan setahun ke depan dapat diberikan keselamatan dan kelancaran dalam segala hal. Dan tentunya, dapat kembali melangsungkan acara tradisi itu di tahun depannya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X