DUA hari lagi, libur panjang berakhir. Artinya, anak sekolah kembali menimba ilmu, tepat Senin (6/1) mendatang. Tapi sebelum proses belajar mengajar dimulai, biasanya ada tradisi kerja bakti bersama. Ya, seperti gotong-royong membersihkan kelas, halaman dan lingkungan sekolah lainnya.
Selain rutinitas tersebut, kantin sekolah juga paling dirindukan saat kembali aktif. Nah, kantin sekolah ini memiliki trennya sendiri loh, sesuai pengelolanya. Ada pula yang menamakannya angkirangan atau tempat menongkrong. Tidak hanya menjadi tempat berkumpul dan makan. Juga dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi.
Nah, bagaimana pula dengan angkringan untuk anak sekolah? Tentu dimodifikasi sedemikian rupa agar tidak seperti angkringan pada umumnya. Konsep menu dan suasananya pun disesuaikan dengan kebutuhan anak sekolah.
Seperti yang dikelola Chen Chen (47). Yang terpenting dari segi menu-menu yang dihidangkan. Misalnya sapi saus Inggris, dikombinasikan dengan salad sayur.
Nah, tidak hanya memenuhi protein. Juga vitamin dan gizi yang berasal dari sayur. Apalagi pengolahan sayur ini tepat. Kandungan vitaminnya pun tidak larut.
“Seperti wortel, dicincang kasar dan disiram dengan air panas saja. Jadi tidak layu banget, tapi tetap segar,” kata wanita berkulit putih ini.
Nah, selain sayur, lauk pauk lainnya pun menjadi kunci dari healthy food. Misalnya daging-dagingan. Khusus daging sapi, ia memilih daging lokal yang tentunya masih segar. Lain halnya dengan daging yang sudah dibekukan, atau disimpan di dalam freezer. Kualitasnya pun lebih menurun.
“Disimpan dalam kulkas kan beku, jadi kalau mau masak ditunggu sampai mencair. Jadi dagingnya sudah tidak begitu segar. Kalau saya, mau masak baru beli, jadi daging segar langsung diolah,” katanya.
Nah, menghidangkan menu sehat untuk anak sekolah wajib diperhatikan. Selain dapat memengaruhi proses belajar, juga tumbuh kembang anak. (*/one/zia)
