Penumpang Speedboat Meningkat

- Jumat, 3 Januari 2020 | 14:09 WIB
MENINGKAT: Pemilik Speedboat saat akan berangkat dari Pelabuhan Tunon Taka, KTT menuju Tarakan, Kamis (2/1).
MENINGKAT: Pemilik Speedboat saat akan berangkat dari Pelabuhan Tunon Taka, KTT menuju Tarakan, Kamis (2/1).

TANA TIDUNG -  Jumlah penumpang speedboat di pelabuhan Tunon Taka Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung (KTT) tampak ramai baik yang datang maupun yang akan berlibur hal ini dikarenakan bertepatan dengan libur anak sekolah sehingga masih banyak masyarakat yang ingin menghabiskan liburan ke luar daerah salah satunya Tarakan.

"Sejak kemarin penumpang ada saja, ini kan masih suasana libur tahun baru bagi anak sekolah, meski pun sebagian PNS di pemerintah sudah mulai masuk kerja. Tapi untuk guru dan anak sekolah kan masih libur, makanya masih banyak yang pergi berlibur," kata pemilik speedboat Lidya Express, Unci kepada Radar Tarakan, Kamis (2/1).

Dijelaskanya, speedboat yang ia miliki berkapasitas 20 orang, sejak beberapa hari selalu penuh dengan jurusan Tarakan-KTT. "Alhamdullilah ini rezeki awal tahun, ini juga tidak menentu kadang ramai kadang juga sepi. Namanya kita mencari rezeki pasang surut." ungkap Unci.

Ia mengakui, jika kapasitas penumpang penuh dengan jumlah 20 penumpang dengan harga tiket KTT-Tarakan Rp 200 ribu per orang, dirinya dapat meraih untung Rp 4 juta rupiah dan dikurang 2 juta untuk BBM sehingga untung bersih Rp 2 juta sekali jalan.

"Kan saya rute KTT-Tarakan PP jadi sekali jalan dapatlah Rp 4 juta pulang-pergi Tarakan-KTT. Tapi kalau sudah sepi juga terkadang juga kita tidak berangkat karena tidak mencukupi ongkos BBM-nya. Tapi momen seperti sekarang harus kita manfaatkan karena memang momen yang pas ketika libur sekolah," katanya.

Unci juga mengakui, speedboat yang ia bawa juga selalu memperhatikan kemanan penumpang, terutama life jacket serta perlengkapan lainya yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. "Sebelum berangkat seluruh penumpang saya pastikan menggunakan safety, saya tidak ingin ada penumpang yang protes tidak mengenakan baju pelampung. Saya tegas jika ada penumpang tidak mau pakai baju pelampung saya tidak akan jalan, karena itu penting. Takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat berlayar. Jadi saya selalu perhatikan itu dan ingatkan kepada penumpang," jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Didik Darmadi mengatakan, pada libur Natal dan Tahun Baru pihaknya selalu rutin melakukan pengawasan dan penjagaan baik di darat dan laut. Penjagaan di laut meliputi setiap armada speedboat yang akan berlayar dipastikan aman dan terjaga.

"Untuk di pelabuhan sudah ada penjagaan di Pos Perhubungan yang memang bertugas memeriksa manifes dan mengatur semua armada yang ada di situ. Mereka juga selalu memeriksa kapasitas speedboat sesuai dengan kemampuan speedboat itu sendiri," kata Didik Darmadi.

Dijelaskanya, jika speedboat kapasitas muatan 30 orang, tidak boleh lebih dari kapasitas yang ada. Muatan barang dan penggunan life jacket juga selalu menjadi perhatian utama pihaknya untuk mengantisipasi hal yang bisa terjadi.

"Penggunan life jacket juga selalu jadi perhatian kami. Bukan hanya itu kami juga tidak segan memberikan sanksi kepada speedboat yang tidak mematuhi aturan yang sudah tetapkan pemerintah, harus ikut aturan karena yang dibawa adalah nyawa jadi harus benar-benar dijaga keselamatanya," harapnya. (rko/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X