Mansyah Belum Ditemukan, Keluarga Panggil Pawang

- Jumat, 3 Januari 2020 | 13:53 WIB
TERUS DICARI: Sejumlah personel gabungan bersama warga desa, terus melakukan pencarian Mansyah, yang diduga hilang karena diserang buaya, Rabu (1/12).
TERUS DICARI: Sejumlah personel gabungan bersama warga desa, terus melakukan pencarian Mansyah, yang diduga hilang karena diserang buaya, Rabu (1/12).

NUNUKAN – Hingga Kamis (2/12) sekira pukul 15.00 Wita sore kemarin, Mansyah, warga Desa Tepian Kecamatan Sembakung yang hilang diduga karena diserang buaya saat memasang pukat udang di Sungai Desa Tepian, belum juga ditemukan.

Pihak keluarga bahkan telah melakukan upaya dengan mendatangkan pawang buaya dari Sesayap, Kabupaten Tanah Tidung (KTT) dan ikut melakukan pencarian korban, bersama personel gabungan di seputaran sungai tempat ditemukannya perahu korban.

Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasan mengatakan, dipencarian hari kedua yang dilaksanakan Kamis (2/12), korban belum juga ditemukan. Pencarian sudah dilakukan sejak pagi sekira pukul 08.00 hingga pukul 15.00 Wita. “Personel gabungan bersama masyarakat dan keluarga korban telah melakukan pencarian di daerah hilangnya korban, bahkan personel juga menyusuri dari hulu ke hilir, namun tanda-tanda keberadaan kroban belum ditemukan,” ujar Hasan, meneruskan laporan Yusran dan Ismalin, personel PB Pos Sebuku di Sembakung, yang ikut melakukan pencarian.

Saat pencarian, personel juga telah dibantu oleh bantuan pawang buaya yang didatangkan pihak keluarga. Hari ini (Jumat), personel SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, juga direncanakan akan ikut melakukan pencarian. Hasan pun berharap dengan ditambahnya personel, korban bisa segera ditemukan. “Semoga bisa segera ditemukan. Kami juga sudah imbau sejumlah nelayan dan warga sekitar, jika melihat tanda-tanda keberadaan korban, langsung segera laporkan untuk segera kita tindak lanjuti. Kemudian, dikarenakan sore keadaan cuaca sudah tidak mendukung karena diguyur hujan, pencarian ditunda dan dilanjutkan besok (hari ini). Karena pencarian akan dilakukan selama sepekan,” Beber Hasan.

Korban sendiri diketahui sudah tidak ada di atas perahunya saat nelayan lain melintas di daerah korban memasang pukat. Saat itu, nelayan sekitar hanya menemukan perahu korban beserta alat untuk menangkap ikan. Dari keterangan keluarga, korban memukat sendirian. Saat itu korban sedang melakukan kegiatan merambat atau memasang pukat udang sungai. Di hari pertama, pencarian juga sudah dilakukan hinga sore, namun korban juga enggan ditemukan.

Kejadian orang hilang saat memukat memang sudah sering terjadi di daerah Kecamatan Sembakung dan Kecamatan Sebuku. Hilangnya orang yang memukat diduga karena diterkam buaya dan dibawa ke dalam sungai. Dari data BPDB Nunukan sendiri, Sejak tahun 2015 hingga 2019, ada 8 kasus serangan buaya. 2 korban diantaranya selamat, 5 orang hilang, dan 1 ditemukan meninggal dunia. (raw/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X