Berpengalaman di Sejumlah Organisasi dan Kedinasan

- Jumat, 3 Januari 2020 | 13:36 WIB
JABATAN BARU: A Hamid, SE bersama istrinya usai dilantik sebagai Sekkot Tarakan.
JABATAN BARU: A Hamid, SE bersama istrinya usai dilantik sebagai Sekkot Tarakan.

Dilantiknya A. Hamid, S. E menjawab rasa penasaran tentang jabatan Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan. Pria kelahiran Gampong Matang Mane, di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, tepatnya 1 Desember 1963 silam, resmi dilantik sebagai Sekkot Tarakan pada Selasa (31/12) lalu, bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

MENGISI jabatan pejabat pimpinan tinggi pratama, pria yang akrab disapa Hamid Amren ini paham betul dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Apalagi pengalamannya di sejumlah organisasi dan kedinasan sudah tidak diragukan lagi.

Pria asal Aceh ini menuturkan dua tugas pokok yang wajib dijalankannya sebagai Sekkot Tarakan. Pertama, membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan daerah. Kedua, mengoordinasikan organisasi perangkat daerah dan lembaga teknis daerah.

“Kemudian sekda (sekretaris daerah) dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, bertanggung jawab kepada kepala daerah,” katanya kepada Radar Tarakan, Kamis (2/1).

Adapula 5 fungsi sekretaris daerah. Di antaranya, pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah, pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas organisasi pangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, pelayanan administrasi dan pembinaan aparat, buruh, sipil negara daerah, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah.

Rupanya sejak remaja, ia sudah aktif berorganisasi. Yang diawali sebagai Sekretaris Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Blangjuren.

Saat di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pun ia pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Masyarakat Pelajar dan Mahasiswa (IMPM) Tanah Luas cabang Lhokseumawe.

Aktif berorganisasi tidak berhenti saat tamat masa putih abu-abu. Justru berlanjut saat kuliah di Banda Aceh, ia aktif di sejumlah organisasi. Yakni pernah menjadi pengurus asrama Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) Banda Aceh. Kemudian Ketua Umum Ikatan Warga Tanah Luas (IWATA) Banda Aceh, yang sebelumnya bernama IMPM. Juga Pengurus Komisariat HMI Fekon Unsyiah. Konon, jiwa aktivis tetap melekat di mana pun dia berada.

Tidak main-main, dia juga aktif di palang merah sejak 1997 silam, hingga sekarang. Selain aktif berorganisasi dalam rentang waktu 1994 hingga 2001, dia juga sempat mengajar di STIE Bulungan Tarakan, dan Fakultas Ekonomi Universitas Boreno Tarakan, tepatnya pada 2001 hingga 2004 silam.

Lebih patut diacungkan dua jempol, hobi menulis dan beberapa tahun lalu kerap dimuat di koran utama dan terbesar di Kalimantan Utara, ya Surat Kabar Harian (SKH) Radar Tarakan.

Sungguh berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), atau sekarang lebih dikenal dengan istilah Aparatur Sipil Negara (ASN). Awal karir dimulai sebagai PNS Penata Muda di lingkup Departemen Perdagangan, yang kemudian pada tahun 1996 digabung menjadi Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X