TANJUNG SELOR - Sesuai hasil prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan, Tanjung Selor Ibu Kota Kalimantan Utara (Kaltara), awal 2020 akan terjadi curah hujan yang tinggi di provinsi ke-34 ini.
Menyikapi hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara (Kaltara), Moh. Pandi mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca tersebut, pihaknya mengimbau ke seluruh masyarakat Kaltara, khususnya yang tinggal di dataran rendah agar mewaspadai terjadinya banjir.
"Kalau melihat yang tahun-tahun sebelumnya, curah hujan tinggi itu biasa terjadi di Januari dan Februari. Jadi saat ini kita waspada saja," ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Kamis (2/1).
Sejauh ini, berbagai upaya telah dilakukan oleh BPBD Kaltara. Di antaranya, melakukan sosialisasi ke daerah-daerah yang rawan bencana banjir dan lainnya. Itu dilakukan di seluruh kabupaten/kota di provinsi termuda Indonesia ini.
Untuk di Kabupaten Bulungan, sumber banjir itu berasal dari dua sungai di hulu, yakni Sungai Kayan dan Sungai Bahau. Jika dua sungai ini banjir, lalu ketemu dengan pasang air laut, maka di Tanjung Selor dan sekitarnya pasti akan terdampak banjir.
"Tapi jika hanya salah satu dari dua sungai ini yang banjir, itu tidak seberapa. Jika pun banjir, pasti tidak akan parah," jelasnya.
Tak hanya itu, beberapa daerah lain di Bulungan juga ada yang rawan terjadi banjir bandang, yakni seperti di Sekatak dan Tanjung Palas Utara. Tapi, durasinya tidak lama, paling tidak sampai satu jam air sudah surut lagi. Dan lumpurnya juga tidak terlalu parah seperti di daerah lain.
Selain itu, daerah lain seperti Nunukan, Tarakan, Malinau dan Tana Tidung juga demikian. Dengan begitu, upaya yang dilakukan adalah mendorong pemerintah desa agar mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk penanganan kebencanaan di desanya.
"Seperti di Nunukan, desanya sudah menganggarkan untuk itu dengan anggaran yang bervariasi. Di Tana Tidung juga sudah sebagian. Tapi untuk di Bulungan belum, tapi kami sudah juga sosialisasikan ke Long Peso dan Long Bia," sebutnya.
Intinya, langkah antisipasi untuk penanganan masalah bencana di Kaltara ini sudah dilakukan. Harapannya, jika pun terjadi bencana, masyarakat sudah bisa menyikapi dengan langkah yang tepat. (iwk/zia)