Kenaikan pangkat bagi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merupakan sebuah anugerah dan momen yang ditunggu-tunggu. Senin (30/12) lalu, sebanyak 85 personel Kepolisian Resor (Polres) Malinau dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi.
AGUSSALAM SANIP
Usai pelaksanaan upacara korp raport kenaikan pangkat, Kapolres Malinau AKBP Agus Nugraha, SIK, SH, MH bersama istri dan para pejabat utama Polres Malinau menyalami satu per satu personel Polres Malinau yang baru naik pangkat.
Dari 85 personel tersebut, ada yang sudah berkeluarga dan ada juga yang masih bujangan. Yang punya istri dan suami, diwajibkan membawa pasangannya beserta anak. Sedangkan yang masih bujangan, diwajibkan membawa orang tua atau perwakilan keluarga.
Namun, dengan berbagai alasan, ada beberapa orang yang tidak membawa istri, suami atau keluarga, sehingga mendapat hukuman untuk push up. “Yang membawa istri atau suami, silakan saling berhadapan. Ucapkan terima kasih dan peluk mereka. Yang tidak membawa istri atau yang bujangan tidak membawa keluarga, sesuai perjanjian kemarin, silakan posisi push up. Peluk lapangan ya,” perintah Kabag Sumda Polres Malinau Kompol Parlagutan Simanjuntak melalui pengeras suara sambil disambut riuh para pesonel yang naik pangkat.
Pada kesempatan itulah, momen haru dan bahagia diperlihatkan oleh personel Polres Malinau yang naik pangkat beserta istri dan suami. Itu juga nampak saat berpelukan bersama anak-anak mereka. Tak kalah seru, yang masih bujangan dan tidak membawa istri, juga dengan senang hati push up sambil didokumentasikan anggota lainnya.
Untuk sama-sama merasakan sukacita, Kapolres Malinau menggelar syukuran secara khusus dengan acara makan bersama untuk personelnya beserta anggota keluarga. Sebelum makan bersama, AKBP Agus Nugraha menyampaikan arahan dan sambutan kepada anggotanya. “Saya selaku Kapolres Malinau beserta istri, mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat, semoga amanah,” ucap Kapolres.
Dikatakan Agus Nugraha, ada beberapa momentum yang harus personelnya ambil di dalam kenaikan pangkat ini. Yang pertama, jadikan kenaikan pangkat sebagai momentum untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena, tanpa rahmat, tanpa rida-Nya, belum tentu mereka bisa naik pangkat. Sebab, lanjutnya, mungkin masih banyak anggota yang lain belum bernasib baik yang harusnya naik pangkat, tapi tidak bisa naik pangkat.
“Jadikan momentum ini sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan. Seperti apa implementasinya, mudah-mudahan dengan rekan-rekan naik pangkat, ketakwaan rekan-rekan juga semakin meningkat,” harapnya.
Kemudian yang kedua, sebut mantan Kasubdit Ditresnakoba Polda Kaltara ini, jadikan momentum kenaikan pangkat untuk bersyukur dan berterima kasih kepada organisasi dan kepada kesatuan. Karena mereka mendapatkan penghormatan, kebanggaan dan penghidupan tentunya dari organisasi mereka bernaung saat ini, khususnya kesatuan Polres Malinau.
“Jadikan kenaikan pangkat ini sebagai momentum untuk rekan-rekan semakin profesional, semakin disiplin dan semakin rajin di dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Polri,” pesannya.
Sedangkan yang ketiga, pesannya, jadikan momentum kenaikan pangkat ini sebagai ungkapan terima kasih kepada istri, suami atau orang tua bagi yang belum nikah. Karena, tanpa doa istri, suami dan tanpa doa orang tua belum tentu bisa naik pangkat.
Kapolres beralasan, kenapa saat kenaikan pangkat harus ada istri, suami dan keluarga, karena yang punya pangkat itu bukan diri pribadi personel saja, tapi yang punya pangkat itu adalah anak, istri, suami, atau orang tua bagi yang bujangan.
“Pangkat itu bukan hanya punya kita, tapi juga punya keluarga kita. Jadi tolong hormati, hargai istri kita, hargai keluarga kita, anak kita, orang tua kita dengan menjaga amanah pangkat ini. Saya berharap, mudah-mudahan tidak ada rekan-rekan yang menyia-nyiakan kebanggaan dan anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita,” tukasnya seraya mengingatkan tiga momentum yang ia tekankan. Yaitu, bersyukur kepada Tuhan, berterima kasih kepada organisasi dan yang berterima kasih kepada istri, suami, anak maupun keluarga.