Lokasi Wisata Didominasi Pengunjung Lokal

- Kamis, 2 Januari 2020 | 11:19 WIB
Musim libur dimanfaatkan warga menikmati sejumlah objek wisata dalam Kota Tarakan. Seperti kemarin, sejumlah objek wisata padat pengunjung. Di antaranya Pantai Binalatung, Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan hingga Pantai Amal.
Musim libur dimanfaatkan warga menikmati sejumlah objek wisata dalam Kota Tarakan. Seperti kemarin, sejumlah objek wisata padat pengunjung. Di antaranya Pantai Binalatung, Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan hingga Pantai Amal.

TARAKAN - Musim libur dimanfaatkan warga menikmati sejumlah objek wisata dalam Kota Tarakan. Seperti kemarin, sejumlah objek wisata padat pengunjung. Di antaranya Pantai Binalatung, Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan hingga Pantai Amal.

Objek-objek wisata favorit itu menjadi pilihan warga kota, karena mudah diakses dan lebih terjangkau.

Misalnya Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), yang terletak di Jalan Gajah Mada, Tarakan Barat. Lokasinya tidak jauh dari pusat perbelanjaan Gusher. Di lokasi seluas 21 hektare itu pengunjung dapat melihat suasana alam hutan bakau serta bekantan yang hidup berkelompok. KKMB saat ini dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara).

“Biasanya kalau hari libur seperti ini kebanyakan membawa keluarga, dan masih banyak dari lokal. Sedangkan untuk pengunjung dari luar itu biasanya yang dari Jakarta, yang habis liburan dari Pulau Derawan, menghabiskan waktu senggang berkunjung ke KKMB. Kalau turis dari luar masih bisa dikatakan sedikit,” ujar Rahma, salah satu petugas KKMB, kemarin (1/1).

Harga tiket masuk yang ditawarakan oleh pihak KKMB sendiri relatif terjangkau untuk dewasa Rp 5.000, anak-anak Rp 3.000. Sedangkan turis Rp 50.000.

KKMB sangat mudah dijangkau dari pusat kota, hanya sekira 5 menit. Dari arah Bandara Internasional Juwata Tarakan hanya 8 menit.

Di dalam KKMB sendiri, pengunjung dapat menikmati banyak spot foto yang bagus. Di dalamnya juga terdapat patung bekantan.

“Jika hari libur seperti ini KKMB dibuka mulai jam 08.00 dan tutup jam 05.30 WITA. Untuk pendapatan tiket masuk KKMB sendiri pada musim libur seperti ini, pihak pengelola bisa mengumpulkan penghasilan kurang lebih Rp 1 juta. Fasilitas berupa jembatan yang awalnya banyak yang rapuh juga sudah terlihat diperbarui. Tetapi sampai saat ini masih ada sebagian jembatan yang masih dalam proses pembaruan,” ujarnya.

Pemprov sebagai pengelola KKMB Tarakan rencananya akan memeperbaiki semua fasilitas agar pengunjung lebih puas dalam menikmati keiindahan hutan mangrove.

Selain menjadi objek wisata KKMB juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai paru-paru Kota Tarakan dan menjadi penahan gelombang dari abrasi air laut. Di KKMB ini juga menjadi habitat alami pohon-pohon bakau dan fauna-fauna khas Tarakan. Hutan KKMB ini juga dijadikan kawasan konservasi hidup yang dimanfaatkan oleh peneliti-peneliti, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hewan yang paling menarik dikunjungi dan yang paling menarik yaitu bekantan. Bekantan merupakan salah satu hewan yang dilindungi. “Monyet ini beda dengan monyet-monyet lain, yang paling unik dari monyet ini yaitu hidungnya yang panjang. Hidungnya yang panjang tersebut monyet ini dijuluki monyet Belanda. Sedangkan jumlah bekantan yang terdapat di hutan mangrove Tarakan saat ini berkisar 50 ekor,” jelasnya.

Salah seorang pengunjung, Subagio saat ditemui awak media Radar Tarakan menuturkan bahwa berkunjung ke KKMB lebih asyik, apalagi bersama rombongan keluarga.

“Selain bisa ajak anak-anak liburan, mereka juga bisa belajar tentang pengetahuan alam, terutama hutan mangrove dan habitat yang hidup di dalamnya. Jadi bukan hanya datang melihat monyet bekantan, tetapi belajar beradaptasi dengan alam,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Siti. Dia lebih memilih wisata KKMB dengan membawa anak-anaknya karena akses transportasi yang lebih mudah. “Kalau di KKMB kan enak banyak mobil taksi jadinya lebih mudah. Apalagi harga masuknya yang terjangkau, dan fasilitasnya sudah diperbaiki semua oleh pihak pengelola,” tambahnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Senpi Rakitan Diserahkan Sukarela

Senin, 13 Mei 2024 | 16:00 WIB

Bulungan Diguyur Anggaran Peningkatan Irigasi

Minggu, 12 Mei 2024 | 17:35 WIB

Penanganan Tempat Pemakaman Umum Wajib Prioritas

Minggu, 12 Mei 2024 | 17:10 WIB
X