Tambah Alat Berat, Bersihkan Si Gulma

- Senin, 23 Desember 2019 | 12:16 WIB

TANJUNG SELOR – Pembersihaneceng gondok atau kerab disbut gulma, ke depannya akan diagendakan kembali. Tentunya, dengan harapan agar tak terjadi pendangkalan di Sungai Selor dan Sungai Buaya.

Kali ini, pembersihan sungai akan menambah unit alat berat untuk pengerukan. Sehingga cakupannya dapat jauh lebih luas lagi, sekalipun cara-cara manual tetap dilakukan. Ini seperti yang pernah dilakukan suatu komitmen sebelumnya yang digelar secara serentak.

Bahkan, pemerintah daerah pun sampai menurunkan alat berat jenis excavator. Tak lain, sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani problematika dari eceng gondok itu sendiri.

Mengingat, dampak lain yang muncul lantaran menumpuknya tumbuhan eceng gondok. Seperti terkendalanya pendistribusian air bersih ke masyarakat dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Danum Benuanta, Tanjung Selor yang terganggu.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, H. Sanusi mengungkapkan, pembersihan yang dilakukan sebelumnya memang tak menampiknya belum maksimal. Hal ini dikarenakan keterbatasan unit alat berat yang ada. Menurutnya, memang jika hanya satu atau dua unit itu tak mampu secara keseluruhan mengatasi problematika eceng gondok.

“Tapi, mudah-mudahan dengan gerakan itu, sedikit banyak dapat mengatasi permasalahan yang cukup berkepanjangan ini,’’ ungkapnya saat diwawancara dihadapan awak media Radar Kaltara belum lama ini.

Ditanya mengenai corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan. Khususnya dalam membantu penyediaan alat berat ? pihaknya mengaku tidak tahu menahu mengenai hal itu. Mereka hanya fokus pada lingkup pemerintahan di provinsi yang sudah andil membantu menyediakan alat berat dalam aksi pembersihan eceng gondoknya ini. “Alat dari CSR itu saya tidak tahu. Tak bisa jawab,’’ katanya.

Di sisi lain, sekalipun tidak adanya alat berat dari program CSR. Di lapangan sejauh ini yang pernah dilakukan cukup banyak perusahaan mengerahkan anggota agar dapat terlibat langsung dalam aksi pembersihannya. Sehingga itu sudah cukup baik atas respons yang sudah diberikan dan menandakan suatu wujud kepedulian bersama.

“Pembersihannya ini memang tak dapat dilakukan dalam waktu sehari. Tapi, bagaimana ke depan dapat dilakukan kembali hingga benar-benar tuntas,’’ ucapnya.

Apalagi, dalam proses pembersihannya itu pun dilakukan dengan melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD). Sehingga diyakini capaian itu bukan hanya sekedar hisapan jempol belaka. Melainkan, hasil nyata yang bakal terwujud nantinya.

“Kita berkomitmen ke arah sana. Dan ini pun sebagaimana tindak lanjut dari arahan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Irianto Lambrie. Yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara turut serta membantu dalam pembersihan sungai sepanjang 3 kilometer (km) itu,’’ bebernya.(omg/nri)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X