Beras Aman, Harga Cabai Turun

- Sabtu, 21 Desember 2019 | 13:41 WIB

TARAKAN – Hingga tiga bulan ke depan, stok beras dipastikan aman. Pun dalam momen Natal dan Tahun Baru mendatang. Oleh Perum Bulog Sub Divre Tarakan, sejumlah kebutuhan pangan lainnya disiapkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Tarakan.

“Selain beras, di Bulog Sub Divre Tarakan juga menyetok kebutuhan pangan lainnya. Di antaranya daging serta minyak makan,” ungkap Kepala Perum Bulog Sub Divre Tarakan Pengadilan Lubis, kemarin (20/12).

Hanya gula yang sementara dalam keadaan kosong. Sementara kebutuhan tersebut dalam perjalanan menuju Kaltara.  Untuk saat ini, pihaknya menggunakan sistem revolving atau perputaran secara berkala untuk menyetok bahan pangan.

Bulog, kata dia, akan selalu bertanggung jawab akan kesediaan pangan di Kaltara dan selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan pangan khususnya beras. Menghadapi Nataru, di kabupaten lain di Kaltara, pembelian warga akan beras mengalami kenaikan.

“Kami juga masih melayani bantuan pangan non tunai (BPNT), rumah pangan kita (RPK) dan penjualan ke pasar. Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik untuk membeli bahan pokok. Kan di tiap kelurahan ada RPK,” ungkapnya.

Dinas Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop-UKM) Tarakan melakukan  survei harga sombako di semua pasar di Tarakan, Jumat (20/12). Survei itu mengantisipasi lonjakan harga di pasaran.

Kasi Pengawasan Distribusi dan Harga Bahan Pokok pada Disdagkop-UKM Tarakan  Eko Hamdiansyah, S.H, M.H, mengatakan bahwa menjelang Nataru pihaknya rutin sidak tiga kali dalam seminggu di setiap pasar. “Harga yang bisa dikatakan naik yaitu harga ayam yang semula harganya berkisar Rp 38-40 ribu naik menjadi  Rp 45 ribu, telur yang  sebelumnya sekitar Rp 50 ribu per satu piring naik menjadi Rp 55 ribu, dan bawang merah yang awalnya Rp 35 ribu ribu naik menjadi kisaran Rp 40 ribu per kilogram,” tuturnya.

Naiknya harga ayam kali ini masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dan masih dikatakan normal. Harga ini masih normal saja, dengan lancarnya suplaibarang melalui kapal dari Sulawesi diprediksi harga ini tidak akan mengalami kenaikan yang  sifnifikan.

“Kenaikan yang signifikan yaitu ayam, karena termasuk yang paling banyak dikonsumsi menjelang Nataru. Memang sudah mulai naik akhir November kemarin sudah sampai sekarang, tapi tetap pada HET-nya,” jelasnya.

Disdagkop-UKM Tarakan mengimbau pedagang tak menetapkan harga tidak melampaui harga HET. Jika ada pedagang yang menaikkan harga tanpa sebab yang jelas, maka Disdagkop-UKM akan berkoordinasi dengan distributor. “Kami mengimbau kepada pedang untuk  tidak mengambil momentum menjelang Nataru untuk mendapatkan keuntungan yang besar,” imbuhnya.

Abdullah, salah satu distributor sembako di Gusher menyampaikan bahwa naiknya harga sembako tidak dapat diprediksi. “Bahkan bisa saja harga lebih murah dibanding biasanya, hal ini dipengaruhi juga masalah cuaca, seperti gagal panen karena musim hujan,” jelasnya.

Suplai sembako dari Toli-Toli dan Parepare saat ini lancer. Sehingga harga sembako lokal pun menjadi turun. Seperti cabai. “Harga cabai lokal saja sekarang yang dulunya harganya sekitar Rp 70 ribu per kilo sekarang menjadi Rp 35 ribu per kilo” imbuhnya.

Jasman, salah satu pengecer sembako menuturkan bahwa sampai saat ini kenaikan beberapa sembako tidak terlalu signifikan. “Suplai barang dari Sulawesi agak berkurang, sedangkan cabai justru bisa dikatakan harganya menurun, karena biasanya menjelang hari raya seperti ini justru naik. Tetapi ini malah turun, karena memang stok cabai dari luar sangat banyak,” tutupnya. (zar/agg/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X