Berharap Percepat Pembangunan PLTA

- Jumat, 20 Desember 2019 | 16:35 WIB

KUNJUNGAN kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Utara (Kaltara) dalam lawatannya kali ini, juga melakukan peninjauan terhadap proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan bendungan I. Diharapkan dapat mempercepat proses pembangunannya sesuai dengan recana yang telah disusun sebelumnya.

Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE), Khaerony mengatakan dalam peninjauan lewat udara tersebut, Presiden melihat langsung proses pembangunan PLTA Sungai Kayan bendung I, di mana kini prosesnya sudah dimulai dengan melakukan pembangunan infrastruktur penunjang PLTA Sungai Kayan bendungan I yakni pembangunan mess, warehouse dan jalan.

"Kedatangan Presiden punya arti besar untuk kami. Harapannya, juga memberi dukungan, paling tidak soal perizinan yang masih dalam proses untuk kami lengkapi. Kedatangan beliau juga menjadi support bagi Pemprov dan masyarakat pada umumnya. Untuk perizinan, sudah hampir tuntas, sudah sekitar 90 persen saat ini," jelas Khaerony, Kamis (19/12).

Khaerony menambahkan, saat ini proses pembangunan infrastruktur penunjang sudah berjalan selama dua bulan. Namun pengerjaannya bukan tanpa kendala. Dari total kebutuhan jalan 20 kilometer, pembangunan baru mencapai 4,5 kilometer. Hambatannya karena ada gunung batu yang mesti dilakukan peledakan untuk pembangunan jalannya. Untuk pembangunan ini, PT KHE sudah mengerahkan 12 unit alat berat. Terdiri dari dari, 7 unit ekskavator,  2 unit buldoser dan sisanya dump truck.

"Alat berat ini digunakan untuk pekerjaan pembangunan badan jalan menuju bendungan I," ujarnya.

Bukan perkara mudah untuk mengirim alat berat ke lokasi pembangunan proyek PLTA Sungai bendungan I, di mana banyak bebatuan besar di sungai sehingga perlu pendalaman dengan cara pengerukan. Pengerukan ini agar sungai bisa digunakan untuk menopang kegiatan mobilisasi, unit maupun logistik. Lalu lintas mobilisasi unit dan logistik ini, untuk sementara menggunakan kapal landing craft tank (LCT) melalui sungai Kayan.

“Alat berat tidak bisa dikirim lewat darat karena jalan dan jembatan yang ada belum memadai untuk dilewati kendaraan berat,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, pembangunan PLTA Sungai Kayan bendungan I mendapatkan respons positif dari masyarakat, karena proyek tersebut juga melibatkan masyarakat lokal dimana dipekerjakan sebagai operator alat berat, tenaga unskill, dan lainnya.

“Karakteristik sungai Kayan ini cocok sekali untuk dibuat PLTA Sungai Kayan karena debit airnya yang mencapai 1.700 meter kubik/detik. Ditambah, hulu sungai ini juga ditopang oleh Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) seluas 1,35 juta hektare. Sehingga, PLTA Sungai Kayan ini tidak hanya bisa menjamin listrik di Kaltara saja, tapi juga pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara,” bebernya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan PLTA Sungai Kayan bendungan I hingga bendungan V ditandai dengan kontrak kerja sama antara PT KHE dan Powerchina International Group yang diteken pada 31 Oktober 2018. Kemudian, pada Kamis 15 Agustus 2019 lalu, kedua perusahaan meneken pelaksanaan proyeknya. Penandatanganan tersebut dilakukan di Kantor Staf Presiden (KSP), di bawah pengawalan langsung Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

Saat itu, Moeldoko menuturkan, perjanjian yang ditandatangani meliputi tiga proyek strategis nasional di Kaltara, termasuk pembangunan PLTA Sungai Kayanbendungan I hingga bendungan V.

“PLTA Sungai Kayan yang dibangun di atas lahan seluas 12.000 hektare itu diproyeksikan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt dari lima bendungan yang dibangun secara bertahap, dimana bendungan pertama diproyeksi dapat menghasilkan 900 megawatt. Selanjutnya, pembangunan akan dilakukan pada bendungan kedua berkapasitas 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat yang masing-masing menghasilkan 1.800 megawatt dan bendungan kelima dengan 3.200 megawatt,” pungkasnya.

 

GROUND BREAKING PLTA MENTARANG OKTOBER 2020

Berkunjung ke Kabupaten Malinau, Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H. Joko Widodo berkesempatan mendengar dan menyaksikan langsung paparan dari perusahaan yang akan membangun Pembangkit Tenaga Listrik (PLTA) di Sungai Mentarang, Kabupaten Malinau.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X