“Selama ini smart city diidentikkan dengan aplikasi elektronik, tapi sebenarnya bukan itu. Elektronik ada wadah untuk mencapainya. Indikator smart city kan ada 6. Smart living, hidup yang nyaman. Smart people, masyarakat cerdas. Smart economy, pendapatan yang baik. Smart environment, berarti lingkungannya bagus. Smart mobility, orang bisa bergerak dengan cepat dan nyaman, dan smart governance adalah layanan publik secara efektif. Salah satu bagian dari smart governance itu adalah aplikasi Qlue tadi. Selain menampung laporan kami juga bisa menjelaskan kepada masyarakat apa saja masalah-masalah saat ini,” tukasnya.
Aplikasi Qlue dapat digunakan masyakat menyampaikan keluhan dan saran, entah terkait lingkungan. Selain itu, aplikasi tersebut juga memberikan informasi layanan kepada masyarakat terhadap berbagai laporan kinerja pemerintahan.
“Harapannya nanti kan orang sudah bisa mengakses informasi dari pemerintah kota termasuk rencana, anggaran, permasalahan. Karena kami juga ingin menjalankan pemerintahan yang transparan seperti itu. Walaupun Qlue ini masih memerlukan banyak sosialisasi karena masih banyak masyarakat yang belum paham. Sehingga kadang mencurahkan keluhannya di wadah lain seperti Facebook atau WhatsApp grup. Kadang-kadang kalau dari medsos informasinya belum tentu pasti, dan juga kita tidak mengikutinya setiap saat. Sering orang sudah ribut baru kami lihat. Bukan berarti kami tidak tanggap karena wadah itu kan bukan sarana untuk melihat keluhan. Makanya kami sediakan wadah untuk menampung keluhan masyarakat. Selama ini orang foto sesuatu, tapi tidak mencantumkan lokasinya. Tapi kalau dia mencantumkannya lewat Qlue maka itu langsung kami bisa deteksi lokasinya di GPS dan memastikan itu di Tarakan atau tidak. Semua masalah bisa dilaporkan ke situ. Masalah sampah, jalan rusak, bencana alam, kebakaran dan lain-lain,” tuturnya.
FOKUS PENYEHATAN ANGGARAN
Sebelumnya, ia mengungkap jika salah satu fokus pemerintahannya yakni menyehatkan anggaran pemerintah. Saat baru menjabat ia dihadapkan dengan jumlah utang Pemkot Tarakan yang mencapai Rp 385 miliar.