Wali Kota Ingin Pemkot Diawasi

- Senin, 16 Desember 2019 | 11:31 WIB

TARAKAN – Minggu (15/12), Kota Tarakan genap berusia 22 tahun. Dalam upacara peringatan di Stadion Datu Adil, Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, memberikan penghargaan kepada instansi-instansi dan atlet Tarakan yang berprestasi.

Menurutnya perayaan dimaknai dengan tema Tarakan kota maju dan sejahtera melalui smart city.

“Kita semua patut bersyukur atas seluruh pencapaian yang telah kita tempuh bersama, tapi memang masih banyak pekerjaan besar yang harus kita lakukan ke depannya. Sehingga di usia yang semakin dewasa ini, kami mengajak masyarakat untuk sama-sama membangun Tarakan yang kita cintai,” ujarnya, kemarin (15/12).

Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) telah menerapkan beberapa layanan baru bagi masyarakat yang dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan. Hal tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mewujudkan Tarakan smart city.

“Kalau bicara kesejahteraan, indikatornya kalau semua kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi baik keamanan, kenyamanan dan kebutuhan. Smart city adalah konsep yang ingin dicapai. Untuk itu supaya itu tercapai maka kami akan wujudkan secara bertahap. Di antaranya dengan penyediaan layanan dari berbagai program untuk masyarakat. Salah satunya adalah membuat aplikasi pengaduan kepada masyarakat seperti Qlue dan 112, itu untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman masyarakat,” tukasnya.

Meski beberapa aplikasi layanan telah dijalankan, namun menurut Khairul aplikasi elektronik bukan simbol dari smart city, melainkan aplikasi elektronik hanyalah wadah untuk memudahkan keinginan masyarakat.

“Selama ini smart city diidentikkan dengan  aplikasi elektronik, tapi sebenarnya bukan itu. Elektronik ada wadah untuk mencapainya. Indikator smart city kan ada 6. Smart living, hidup yang nyaman. Smart people, masyarakat cerdas. Smart economy, pendapatan yang baik.  Smart environment, berarti lingkungannya bagus. Smart mobility, orang bisa bergerak dengan cepat dan nyaman, dan smart governance adalah layanan publik secara efektif. Salah satu bagian dari smart governance itu adalah aplikasi Qlue tadi. Selain menampung laporan kami juga bisa menjelaskan kepada masyarakat apa saja masalah-masalah saat ini,” tukasnya.

Aplikasi Qlue dapat digunakan masyakat menyampaikan keluhan dan saran, entah terkait lingkungan. Selain itu, aplikasi tersebut juga memberikan informasi layanan kepada masyarakat terhadap berbagai laporan kinerja pemerintahan.

“Harapannya nanti kan orang sudah bisa mengakses informasi dari pemerintah kota termasuk rencana, anggaran, permasalahan. Karena kami juga ingin menjalankan pemerintahan yang transparan seperti itu. Walaupun Qlue ini masih memerlukan banyak sosialisasi karena masih banyak masyarakat yang belum paham. Sehingga kadang mencurahkan keluhannya di wadah lain seperti Facebook atau WhatsApp grup. Kadang-kadang kalau dari medsos informasinya belum tentu pasti, dan juga kita tidak mengikutinya setiap saat. Sering orang sudah ribut baru kami lihat. Bukan berarti kami tidak tanggap karena wadah itu kan bukan sarana untuk melihat keluhan. Makanya kami sediakan wadah untuk menampung keluhan masyarakat. Selama ini orang foto sesuatu, tapi tidak mencantumkan lokasinya. Tapi kalau dia mencantumkannya lewat Qlue maka itu langsung kami bisa deteksi lokasinya di GPS dan memastikan itu di Tarakan atau tidak. Semua masalah bisa dilaporkan ke situ. Masalah sampah, jalan rusak, bencana alam, kebakaran dan lain-lain,” tuturnya.

 

FOKUS PENYEHATAN ANGGARAN

Sebelumnya, ia mengungkap jika salah satu fokus pemerintahannya yakni menyehatkan anggaran pemerintah. Saat baru menjabat ia dihadapkan dengan jumlah utang Pemkot Tarakan yang mencapai Rp 385 miliar.

Menurut Khairul, langkah pertama yakni cermat terhadap seluruh kebutuhan dan diurutkan menurut skala prioritas serta berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan sumber pendanaan lainnya.

“Kebijakan kami adalah anggaran berimbang. Artinya, antara pendapatan dan pengeluaran harus balance dan kami lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti gaji dan insentif ASN (apatur sipil negara) maupun non-ASN, operasional kantor dan sebagainya,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Dokter ini, Jumat (13/12).

Dalam pengelolaan anggaran, Khairul juga lebih mengutamakan kebutuhan dasar seperti bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar di setiap rukun tetangga (RT) dan kelurahan, ketersediaan air bersih, penanganan banjir dan sampah. Anggaran juga digunakan seefisien dan sefektif mungkin untuk kegiatan maupun pekerjaan sarana dan prasarana yang berpotensi meningkatkan PAD.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X