TANA TIDUNG – Upaya membuka keterisolasian telekomunikasi terus dilakukan Pemkab Tana Tidung. Buktinya, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Tana Tidung (KTT) bekerja sama dengan salah satu provider telepon seluler melakukan survei blank spot atau tidak sinyal telepon seluler di beberapa desa.
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari terakhir ini menyusuri Kecamatan Sesyap Hilir, Kecamatan Betayau, Muruk Rian dan Kecamatan Tana Lia.
Plt. Kadis Kominfo KTT, Wirahadi mengatakan, kegiatan survei merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan sarana telekomunikasi kepada warga desa yang ada di KTT.
"Ini tujuannya agar semua masyarakat dapat menikmati telekomunikasi,” kata Wirahadi, Jumat (13/12).
Karena itu, sambung dia, survei dilakukan untuk mengetahui daerah atau desa yang masih mengalami blank spot dan ada sinyal namun jangkauannya lemah.
“Kalau tidak ada sinyal maka akan dibangunkan tower. Kalau sinyalnya lemah maka akan didirikan penguat sinyal,"jelas Wirahadi.
Terkait anggaran, Pemkab KTT bekerja sama dengan provider pemilik jaringan telekomunikasi. Namun penentuan desa yang akan dibangun tower atau penguat sinyal diserahkan sepenuhnya ke provider.
“Tidak bisa langsung, karena hasil survei akan mereka (provider) pelajari lebih lajut," katanya.
Sementara, pemkab jelasnya, hanya menyediakan anggaran. Kebijakan itu harus dilakukan karena sudah merupakan komitmen pemerintah dalam menyediakan sarana telekomunikasi kepada masyarakat.
Sementara salah seorang warga Seputuk, Lukman merasa senang rencana pemerintah dan provider akan mendirikan tower di desanya. Sebab, kata dia, Seputuk belum pernah menikmati jaringan telekomunikasi.
"Saya senang tadi saya ketemu sama tim Diskominfo KTT dan dua orang perwakilan dari provider. Saya tanya ternyata mereka melakukan survei daerah yang tidak ada sinyal. Mendengar itu saya sangat senang sekali semoga saja cepat dibangun tower,"kata Lukman tersenyum. (rko/ana)
