Ibu Kota Baru, Mengerucut ke Satu Wilayah

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 11:57 WIB

TANJUNG SELOR – Jika sebelumnya Kecamatan Tanjung Palas dan Tanjung Palas Tengah menjadi dua wilayah yang paling berpotensi untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Bulungan yang baru, namun memasuki akhir tahun ini, dari dua itu tampaknya mulai mengerucut pada satu wilayah.

Adapun, wilayah yang dimaksud mengerucut dan bakal menggantikan Kecamatan Tanjung Selor sebagai ibu kota kabupaten adalah Kecamatan Tanjung Palas. Tepatnya wilayah itu terletak di seberang Tanjung Selor yang dipisahkan Sungai Kayan.

Sebagaimana diutarakan oleh Bupati Bulungan, H. Sudjati dalam wawancaranya kepada awak media Radar Kaltara tentang potensi wilayah Ibu Kota Kabupaten Bulungan yang baru. Slasan dipilihnya Kecamatan Tanjung Palas sebagai Ibu Kota Kabupaten Bulungan yang baru, karena hasil penelitian yang dilakukan oleh tim sejauh ini.

Namun, ditegaskannya bahwa keputusan itu pun masih belum sepenuhnya final. Artinya, masih bisa wilayah di sekitar lainnya menjadi rujukan ibu kota kabupaten yang baru. “Tapi, rencananya memang di Tanjung Palas sana yang akan dijadikan ibu kota kabupaten yang baru,” katanya kala itu.

Disinggung mengapa tak justru mengerucut ke wilayah Kecamatan Tanjung Palas Tengah. Padahal, di wilayah itu pun terdapat sebuah kampung tertua di Kabupaten Bulungan, pejabat nomor satu di Bulungan ini berkata bahwa putusan itu belum pada titik final. Dan mengenai, adanya kampung tertua, yaitu Desa Salimbatu. Menurutnya itu memang menjadi perhatiannya secara khusus. Mengingat, cikal bakalnya daerah tentu tak lepas dari wilayah–wilayah yang sebelumnya memang sudah ada.

“Wilayah itu memang baik. Tapi, untuk saran kami atas nama pemerintah daerah. Yaitu bagaimana di kampung itu dijadikan wisata religi. Ya, karena memang di wilayah itu pun terdapat makam Wali Allah,” sarannya.

Akan tetapi, tambahnya, mengenai bicara kapan akan dilakukan pemindahan seluruh perangkat yang ada. Sudjati mengaku bahwa itu membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sementara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) terus menurun. Maka, itu tak ditampik bakal menjadi suatu kendala tersendiri nantinya. “Tapi, mudah–mudahan wacana ini tetap akan terus berprogres sebagaimana mestinya,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Bappeda dan Litbang Bulungan, Isnaini membenarkan akan kondisi APBD terbilang terus merosot dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Oleh karena itu, hal itu tentu menjadi masalah. “APBD ini dibandingkan lima tahun awal mencapai angka Rp 2,1 triliun. Padahal, saat ini hanya Rp 1,2 triliun. Artinya, ini adalah suatu persetujuan yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, soal lainnya tentang pemindahan ibu kota di Bulungan, 50% APBD yang wajib dikucurkan ke daerah pemekaran. Ya, dengan acuan itu menandakan bahwa dari Rp 1,2 triliun wajib dibagi setengahnya. “Sementara itu, kita tahu dari Rp 1,2 triliun ini hanya untuk melengkapi 10 kecamatan yang belum sepenuhnya tercukupi. Lalu, bagaimana dengan persetujuan ABPD 50 persen ke daerah pemekaran,” katanya.

Di sisi lain, pemindahan ibu kota ini memang tak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Karena harus dipikirkan bersama mengenai sarana dan prasarana. Sebab, harus ada Kantor Bupati Bulungan, Kantor OPD dan lain sebagainya. “Masih banyak yang harus dipikirkan dan dikaji ulang soal pemindahan ibu kota di Bulungan ini,” tutupnya.

Untuk diketahui, mengenai pemindahan ibu kota kabupaten Bulungan memang harus dilakukan. Mengingat, sebelumnya Tanjung Selor telah ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Kaltara, sebagaimana amanat UU nomor 20 tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kaltara. (omg/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Upah Tak Sesuai, PMI Kabur dari Majikan di Malaysia

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:30 WIB

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X