Transmigrasi Jadi Beranda Depan Perbatasan Indonesia

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 11:51 WIB

TANJUNG SELOR - Selain memindahkan masyarakat dari Pulau Jawa ke luar Jawa. Program transmigrasi juga akan menjadi beranda terdepan di wilayah perbatasan Indonesia. Khususnya di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara).

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), M. Nurdin menjelaskan, salah satu tujuan dari transmigrasi antara lain untuk memperkuat NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jadi perbatasan yang ada di Kabupaten Belu, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Nunukan yang sudah ditetapkan sebagai wilayah transmigrasi itu akan diperkuat sebagai beranda depan.

"Artinya, akan dilihat kesejahteraannya, infrastruktur SDM (sumber daya manusia) dan sebagainya," ungkap Nurdin kepada Radar Kaltara, Kamis (12/12).

Ke depan, Kemendes PDTT juga menargetkan lokasi-lokasi lock free perbatasan itu ada indikator yang dibuat. Indikator itu menyangkut infrastruktur, SDM, usaha ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya akan disetarakan dengan daerah yang lain. "Jadi ke depan bukan daerah tertinggal lagi. Tapi terdepan, jadi beranda depan," ujarnya.

Beberapa waktu yang lalu, Presiden juga telah meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar). Artinya sekarang infrastruktur sudah sangat bagus sekali di wilayah perbatasan. "Nah, semua itu juga harus dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ekonomi," sebutnya.

Pemberdayaan masyarakat perbatasan di kawasan perdesaan dan kawasan transmigrasi juga akan disinergikan dengan kementerian yang lainnya. Baik itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Jadi untuk menyejahterakan masyarakat seluruh kementerian terkait akan saling bersinergi," bebernya.

Terlepas dari semua itu, Nurdin menambahkan, di akhir masa jabatan Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, beliau pernah menyampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bahwa transmigrasi itu yang mendatangi dan yang didatangi harus sama-sama sejahtera. Dan hal itu yang akan dilakukan saat ini, menyejahterakan masyarakat transmigrasi.

"Program transmigrasi ini tidak hanya 100 persen dari pendatang. Karena ada juga yang dari lokal. Bahkan transmigrasi di Sepunggur saja ada juga beberapa persen dari lokal," bebernya. (*/jai/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X