MALINAU - Dampak dari kabut asap juga dirasakan oleh masyarakat Malinau kemarin (17/9) membuat hanya satu jadwal penerbangan yang tetap terbang di Bandara Kolonel RA Bessing, sementara selebihnya terpaksa di-cancel.
Ada lima jadwal penerbangan yang fix cancel, yakni tujuan Tarakan pada penerbangan pagi, lalu tujuan Long Lembusan, tujuan Mahak Baru, tujuan Long Nawang, dan terakhir tujuan Long Ampung. "Selain itu pesawat dari Samarinda yang seharusnya ke Malinau juga terpaksa harus mendarat di Tarakan," kata Fina Viata, Manajer Susi Air area Malinau, saat ditemui jam 11.30 Wita siang kemarin di Bandara Kolonel RA Bessing.
Dijelaskannya, jarak pandang di Bandara Long Ampung, Kecamatan Malinau Selatan, pagi hari hanya 50 meter dan siang hari hanya 500 meter. Untuk itu pihaknya tidak berani untuk terbang ke bandara tersebut. "Kemarin (Rabu (16/9) agak delay, tapi masih terbang. Tapi kalau sekarang kami tidak berani. Sesuai ketentuan jarak pandang harusnya 5 kilometer, namun 3 kilometer masih amanlah untuk pendaratan," katanya.
Dengan di-cancel-nya beberapa jadwal penerbangan, dikatakan Fina, maskapainya memberikan dua opsi kepada calon penumpang yang telah memesan tiket, yaitu uang tiket dikembalikan penuh atau dijadwalkan keberangkatan ulang. Namun rata-rata penumpang yang menuju daerah pedalaman minta dijadwalkan ulang. "Kami kasih pilihan, bisa ganti hari atau uang kembali. Tapi kalau yang ke long-long sana mereka banyak minta ganti hari," jelas wanita yang baru dua minggu bertugas di Malinau ini.
Dampak dari kabut asap ini jelas memberi kerugian bagi maskapai termasuk Susi Air, namun kata Fina, pihaknya lebih mementingkan keselamatan penumpang dan kru pesawatnya, sehingga lebih memilih membatalkan keberangkatan. Untuk penumpang sendiri, kata Fina, sampai saat ini tidak ada yang keberatan terkait penundaan ini, karena masyarakat juga paham bahwasanya penyebab cancel karena faktor alam.
Sementara itu, Brand Manajer Kalstar Malinau Sidik Sudarsono mengungkapkan hal yang sama. Pihaknya juga terpaksa membatalkan penerbangan pagi. "Hari ini sekali cancel untuk penerbangan pagi," jelasnya.
Pada Rabu (16/9) lalu, maskapai Kalstar tidak terbang sama sekali ke Malinau lantaran kabut asap ini. Dengan kondisi kabut asap tebal yang terjadi sepekan ini, pihak Kalstar lebih memilih tidak terbang. "Kalau cuaca bagus masuk (terbang,Red.). Kemarin malah tidak terbang sama sekali," ungkapnya.
Untuk saat ini, kata Sidik, pesawat jenis ATR 42 milik maskapainya standby di Tarakan, karena jarak pandang untuk Tarakan hanya tiga sampai empat kilometer, Tanjung Selor dua kilometer, Malinau pagi hari hanya 700 meter. Sementara Berau 1,5 kilometer, dan Nunukan hanya 150 meter. "Untuk pesawat kami ATR 42, jarak pandang di bandara untuk bisa didarati, minimal 3.5 kilometer. Namun jarak pandang sesuai peraturan dari pemerintah adalah 5 kilometer," jelasnya.
Untuk pembatalan penerbangan, pihaknya juga memberikan dua opsi yang sama dengan maskapai Susi Air, yaitu uang kembali atau penjadwalan ulang (ganti hari). Namun rata-rata penumpang minta uang dikembalikan, karena akan menggunakan transportasi lain yaitu speedboat menuju Tarakan. "B anyak yang milih uang kembali, karena untuk Tarakan masih bisa menggunakan transportasi lain yaitu speedboat. Jadi uang kami kembalikan secara utuh," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu calon penumpang, Deni, saat ditemui di bandara kemarin dapat memahami keputusan maskapai ini membatalkan penerbangan. Menurutnya, jika pun dipaksakan tentu akan sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang. "Saya maklum saja dengan kondisi kabut asap ini, ini kan faktor alam, mending cancel saja daripada berbahaya," ujar Deni.
Petugas AFIS ( Aerodrome Flight Information Service) Bandara Koloner RA Bessing, Fidia Nurliana mengatakan bahwa kabut asap kemarin merupakan yang paling parah dalam sepekan terakhir. Jarak pandang hanya sekitar satu kilometer saja. "kalau kemarin (Rabu) masih ada kelihatan awan yang biru dan gunung-gunung juga masih kelihatan. Tapi saat ini tidak bisa terlihat lagi," katanya.
Terpisah, Kepala Bandara Kolonel RA Bessing, Hundoyo menjelaskan, dampak kabut asap ini menyebabkan pesawat Susi Air yang seharusnya berangkat pukul 08.30 Wita akhirnya tertunda karena masih menunggu pesawat dari Tarakan ke Malinau. Sementara untuk penerbangan pertama kemarin dari maskapai Kalstar dari Tarakan ke Malinau juga sudah dibatalkan. (ags/ash)