Tegas Meminta Antrean Panjang Dihilangkan

- Kamis, 12 Desember 2019 | 11:33 WIB

TARAKAN – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara menindaklanjuti kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas dengan mengunjungi Terminal BBM Tarakan yang dioperasikan PT Pertamina MOR VI, kemarin (11/12). Kunjungan ini juga dihadiri sejumlah pengusaha.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltara Supa’ad Hadianto, S.E, menyampaikan kunjungan tersebut berhubungan dengan Natal dan Tahun Baru. “Tentang kelangkaan bahan bakar minyak di wilayah Kaltara, yang selama ini antrean yang panjang sampai berkilo meter, dan perlu ada solusi. Pertamina dan DPRD mencoba mengurai satu per satu simpul mana yang kira-kira menjadi penyebab kelangkaan tersebut,” tuturnya.

Diketahui BBM di Tanjung Selor disuplai melalui Berau. Sementara pemborong/penyuplai di Berau masih di bawah Terminal BBM Tarakan. Pertamina sebagai regulator telah membentuk satuan tugas mengantisipasi kelangkaan BBM dan gas pada Nataru.

“Ini adalah suatu pola yang tepat, tinggal tindak lanjut di lapangan dan implementasinya sesuai dengan program yang akan dilaksanakan. Di samping itu, DPRD Kaltara juga mengharapkan ada kuota tambahan, baik itu berupa BBM maupun gas 3 kilogram. Tarakan, Nunukan dan dan daerah-daerah pedalaman, kami meminta Pertamina  menghitung kembali sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Sekretaris Komisi III DPRD Kaltara Jupri Budiman mengharapkan para pengelola SPBU di Tanjung Selor dapat terlibat dalam penyelesaian masalah yang ada, khususnya antrean panjang.

“Kami sempat mempertegas ke Pertamina bagaimana untuk  menekan masalah yang ada di lapangan seperti masalah pengetapan motor, bagaimana sih pengawasannya di lapangan. Kami memberikan solusi, coba SPBU jangan dicampur lagi antara subsidi dan non-subsidi, kan kita lihat sekarang yang ada di SPBU, baik di Tarakan  maupun se-Kaltara masih menyatukan penjualan tersebut, sehingga menyulitkan pengawasan, jadi  baiknya dipisahkan,” imbuhnya.

Sales Branch Manager Rayon V Depo Pertamina Kaltim-Kaltara Mochammad Abdillah Royke, menuturkan bahwa untuk distribusi BBM yang ada di wilayah Bulungan solusinya dengan bekerja sama  dengan pemda. Mengatur disitribusi penjualan ke masyarakat. Pertamina bisa menjembatani koordinasi ke Berau.

Jenis yang berlebih pada premium. Solar juga demikian, namun tak disalurkan.

“Untuk lembaga penyalur yang ada di Bulungan masih on process dan ada 2 lembaga penyalur dan yang satu masih tahap perizinan dan yang satu masih tahap pembangunan. Kami masih memonitor tahap pembangunan tersebut bersama pihak-pihak yang mengatur perizinannya,” imbuhnya.

Sedangkan untuk stok BBM jelang Nataru, dipastikan aman. “Sampai saat ini kami tidak pernah putus suplai, jadi terus disalurkan, dan suplainya ada yang dari Balikpapan dan itu lancer,” jelasnya. (agg/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X