“Jadi ada tim yang dibagi tiga shift, jadi tiap 8 jam mereka bergantian untuk melakukan penanganan bila terjadi gangguan listrik. Artinya bila pada malam hari ada gangguan tim ini akan langsung turun untuk melakukan perbaikan,” tuturnya.
Manager PT PLN Unit Pelayanan Pengendalian Pembangkit (UPDK) Tarakan Heni Setya Handoko mengatakan, menjelang Nataru, PLN Tarakan melakukan perbaikan terhadap mesin dengan kapasitas 5 MW. Nantinya tambahan daya ini bisa menjadi cadangan untuk mengantisipasi terjadi lonjakan pada beban puncak.
“Beban puncak sekitar 44 MW, adanya tambahan 5 MW dari mesin yang sedang diperbaiki total nanti memiliki daya sekitar 52 MW. Artinya dari segi kemampuan kita memiliki cadangan lebih dari 5 MW,” ujarnya.
Selain itu pada minggu keempat bulan Desember, PLN Tarakan akan mengoperasikan mesin pembangkit dengan daya 3 MW yang saat ini sudah berada di Gunung Philip.
“Saat ini mesin yang ada di Gunung Philip sedang dalam proses install, minggu keempat nanti sudah bisa beroperasi, jadi nanti dengan ada tambahan daya 3 MW dari mesin ini, total nanti kami memiliki cadangan daya sebanyak 10 MW,” tuturnya.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan upgrade software sistem operasi. Tujuannya tidak lain untuk memberikan keandalan dalam pendistribusian listrik kepada pelanggan.