Pembahasan RAPBD 2020 Belum Selesai

- Kamis, 5 Desember 2019 | 13:13 WIB

TANA TIDUNG – Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 belum bisa disahkan. Ini dikarenakan pembahasan rancangan APBD 2020 yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana bersama DPRD hingga saat ini masih belum menemui kesepakatan.

Sebelum melakukan rapat dengan Pemkab Tana Tidung, pihak Banggar dan anggota Komisi III DPRD telah melakukan rapat terlebih dahulu untuk membahas tentang RAPBD yang telah diajukan. Hasilnya, ada beberapa anggaran yang diajukan oleh Pemkab Tana Tidung harus dicoret.

Ketua DPRD KTT, Ibrahim Ali mengatakan, RAPBD KTT 2020 masih terus berproses. Hingga tanggal 30 November 2019, belum ada kesepakatan antara Pemkab dan DPRD. Ada beberapa item yang menjadi catatan DPRD sebelum ditetapkan dan disahkannya APBD 2020 Tana Tidung. Lebih lanjut ia menjelaskan, sesuai Permendagri Nomor 33 Tahun 2019, kesepakatan itu diambil satu bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran. Sehingga paling tidak, 30 November 2019 sudah ada kesepakan APBD. Apabila tidak ada keputusan antara banggar DPRD dan pemerintah daerah, maka permasalahan tersebut akan dibawa ke provinsi.

"Ada beberapa program kegiatan dalam pengajuan dari pihak pemerintah yang kami coret yang memakan anggaran tidak sedikit. Seperti pengajuan pembangunan taman di TK dan SD di Tana Lia yang menghabiskan anggaran hingga Rp 4 miliar. Membangun taman mencapai Rp 4 miliar, ini tidak terlalu penting yang banyak menghabiskan anggaran. Sehingga ini masih dipertanyakan oleh DPRD," ungkap Ibrahim Ali.

Menanggapi permasalahan itu, Kepala Dinas Pendidikan, Jafar Siddik menyampaikan bahwa taman di Kecamatan Tana Lia TK  dan SD sebenarnya bukan sebesar Rp 4 miliar. Tetapi hanya Rp 3 miliar. Dan pengajuan tersebut juga sudah dicoret oleh DPRD pada saat itu, pihak Disdik juga sudah memberikan penjelasan kepada DPRD terkait taman yang akan diajukan tersebut.

"Kami sudah jelaskan kepada DPRD terkait anggaran taman TK dan SD yang ada di Tana Lia itu, itu anggaran yang kami ajukan sebesar Rp 3 miliar bukan Rp 4 miliar. Nah, itupun DPRD sudah mencoret item itu," jelas Jafar Siddik.

 

Ia menjelaskan taman yang akan dibangun adalah bagian dari kelengkapan sekolah. Dengan dibangunnya taman, tentu akan memperindah sekolah dan itu bisa masuk dalam perlombaan Adiwiyata. "Sekolah harus ada tamannya. Karena selain menunjang keindahan sekolah juga akan diperlombakan melalui Adiwiyata. Ini sekolah unggulan yang mana lokasinya cukup besar jadi harus mempunyai taman yang bagus," katanya.

Jafar mengakui, dengan kurikulum yang sekarang sekolah harus memiliki taman agar para siswa bukan hanya belajar di dalam kelas tetapi juga belajar di luar kelas.

 "Sekarang kurikulum tidak mengharuskan siswa belajar di dalam kelas namun juga di luar kelas. Anggaran yang kami ajukan itu sudah padar jika diikutkan pembangunan taman itu bisa lebih Rp 3 miliar. Namun kami hanya mengambil spot-spot-nya saja mengingat juga kondisi keuangan daerah," jelasnya.

Ada beberapa pengajuan yang diajukan, kata Jafar, ada juga pengajuan penambahan taman di SD dan SMP di Kecamatan Sesayap Hilir yang memang harus diperindah taman-taman tersebut. "Ada beberapa item ajukan kami. Tapi yang jadi permasalahan itu adalah taman yang ada di Kecamatan Tana Lia yang dianggap DPRD menelan anggaran yang cukup besar. Coba pikir bangunan sekolah ini kan besar jadi harus diimbangi dengan taman yang memang memadai dengan sekolah dan ini untuk kepntingan orang banyak," ungkap Jafar Siddik.

Jafar Siddik berharap,  agar pihak DPRD mempertimbangkan kembali pengajuan anggaran  yang sudah ada, mengingat semua ini adalah kepentingan orang banyak. "Pertimbangkan lagi karena ini bukan kepentingan pemerintah tetapi kepentingan orang banyak dan juga siswa, kami hanya meluruskan semua ini untuk kepentingan orang banyak," tutup Jafar Siddik. (rko/zia)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X