“Tidak ada salahnya kalau pemerintah memanfaatkan kecanggihan teknologi sekarang ini. Mungkin bisa juga menciptakan terobosan baru pada sistem pelayanan digital,” lanjutnya.
Namun sebelum diterapkan perlu dipersiapkan dengan matang dari segala sisi. Mulai dari koneksi internet, perangkat keamanan dan mengantisipasi dini gangguan-gangguan yang kemungkinan timbul saat jam kerja. Meski bekerja di luar kantor, pengawasan ekstra perlu dipikirkan.
“Hanya itu perlu dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah. Yang paling penting bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa terlayani dengan baik dan efektif,” katanya.
Namun berbeda pula dengan Annisa (30). Dia menilai kinerja PNS masih jauh dari kata maksimal. Menurutnya apakah dengan bekerja di rumah semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik? Justru kedisiplinan perlu dipertanyakan.
“Yang kerja di kantor saja kadang-kadang kita ketemu di pasar masih pakai baju dinas. Apalagi kalau kerja di rumah?” ujarnya.
Namun bila sistem kerja PNS di rumah, tingkat pengawasan dari atasan perlu ditekan. Terlepas dari mengerjakan pekerjaan di luar kantor, juga dapat menciptakan PNS yang bermalas-malasan. Apalagi tidak semua bidang dapat dikerjakan di rumah, kemungkinan dapat menimbulkan kecemburuan sosial terhadap sesama PNS. “Tapi mungkin yang kerja di rumah ditargetkan, karena enggak semua kan dinasnya di rumah. Kalau kerja di rumah, harus tetap disiplin. Karena pola pikir yang kerja di ruangan dan di luar kantor itu beda. Jangan sampai kerja di rumah, seakan-akan dimanjakan,” katanya.