Pro Kontra ASN Dinas di Rumah, Dikhawatirkan Malah Memanjakan

- Senin, 2 Desember 2019 | 14:54 WIB

Baru-baru ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), mengeluarkan wacana pegawai negeri sipil (PNS) bisa bekerja di rumah. Ada yang setuju dengan kebijakan ini. Adapula yang bimbang, lantaran melihat kinerja PNS yang dinilai belum maksimal.

 

LANTAS bagaimana sudut pandang masyarakat terkait wacana ini?

Agus, S.E, mengaku setuju dengan kebijakan tersebut. Menurut pria berusia 28 tahun ini, sebagian bidang dapat dikerjakan di rumah. Khususnya yang berhubungan dengan teknologi informasi (TI).

“Saya setuju, karena sekarang ini zamannya sudah maju, dengan kecanggihan teknologi jadi semuanya lebih efisien,” katanya kepada Radar Tarakan, Jumat (29/11) lalu. Sejauh informasi yang diterimanya, tidak semua pekerjaan bisa dilakukan di rumah. Termasuk bidang keamanan dan kesehatan, yang perlu tindakan langsung pada masyarakat.

Terkait wacana ini juga perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas. Seperti bidang apa saja yang dapat melakukan pekerjaan di luar kantor. Serta bagaimana langkah yang diambil masyarakat bila berhubungan dengan bidang tersebut.

“Tidak ada salahnya kalau pemerintah memanfaatkan kecanggihan teknologi sekarang ini. Mungkin bisa juga menciptakan terobosan baru pada sistem pelayanan digital,” lanjutnya.

Namun sebelum diterapkan perlu dipersiapkan dengan matang dari segala sisi. Mulai dari koneksi internet, perangkat keamanan dan mengantisipasi dini gangguan-gangguan yang kemungkinan timbul saat jam kerja. Meski bekerja di luar kantor, pengawasan ekstra perlu dipikirkan.

“Hanya itu perlu dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah. Yang paling penting bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa terlayani dengan baik dan efektif,” katanya.

Namun berbeda pula dengan Annisa (30). Dia menilai kinerja PNS masih jauh dari kata maksimal. Menurutnya apakah dengan bekerja di rumah semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik? Justru kedisiplinan perlu dipertanyakan.

“Yang kerja di kantor saja kadang-kadang kita ketemu di pasar masih pakai baju dinas. Apalagi kalau kerja di rumah?” ujarnya.

Namun bila sistem kerja PNS di rumah, tingkat pengawasan dari atasan perlu ditekan. Terlepas dari mengerjakan pekerjaan di luar kantor, juga dapat menciptakan PNS yang bermalas-malasan. Apalagi tidak semua bidang dapat dikerjakan di rumah, kemungkinan dapat menimbulkan kecemburuan sosial terhadap sesama PNS. “Tapi mungkin yang kerja di rumah ditargetkan, karena enggak semua kan dinasnya di rumah. Kalau kerja di rumah, harus tetap disiplin. Karena pola pikir yang kerja di ruangan dan di luar kantor itu beda. Jangan sampai kerja di rumah, seakan-akan dimanjakan,” katanya.

Namun dia berharap, sebelum benar-benar diterapkan di lingkungan pemerintahan, dapat dikaji dan dikemas dengan baik. Apalagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sekiranya dengan kebijakan ini lebih efektif. “Memang perlu ditinjau dulu. Jangan sampai berhenti di tengah jalan, atau justru semakin merugikan. Rugi itu tidak hanya dari sisi materiel, tapi waktu dan tenaga,” tutupnya.

 

PERLU MEREVISI ATURAN

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X