Pemindahan Intake PDAM Butuh Rp 24 Miliar

- Senin, 2 Desember 2019 | 14:15 WIB

 

TANJUNG SELOR – Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Danum Benuanta Bulungan berencana memindahkan Intake Sungai Buaya ke Intake Sungai Kayan. Hal itu dilakukan karena Intake Sungai Buaya telah mengalami sedimentasi atau pendangkalan.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Danum Benuanta Bulungan, Winardi mengatakan, untuk pemindahan intake, pihaknya sudah mengusulkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS), dengan adanya usulan itu pihaknya berharap pemindahan bisa terealisasi pada 2020 mendatang.

“Usulan itu kita sampaikan dengan harapan bisa mendapatkan bantuan melalui APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara), karena kalau harus menggunakan APBD(anggaran pendapatan dan belanja daerah) tentu akan sangat sulit untuk bisa terealisasi,” kata Winardi kepada Radar Kaltara saat ditemui di kantor DUPUPR-Perkim Kaltara.

PDAM, sambung Winardi, juga talah membuat detail engineering design (DED) dan DED itu juga telah diserahkan ke BWS melalui DUPUPR-Perkim Kaltara. “Kalau kami langsung yang mengusulkan ke BWS tentu tidak akan bisa, jadi kami serahkan dahulu ke DPUPR-Perkim Kaltara sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah,” sebutnya.

Sesuai rencana, intake Sungai Buaya itu akan dipindahkan ke intake Sungai Kayan yang berlokasi di sebelah jembatan penyeberangan Tanjung Selor-Tanjung Palas. “Intake Sungai Kayan itu masih menjadi aset WBS, dan itu rencananya akan kami manfaatkan,” ujarnya.

Nanti instalasi pengelolaan akan tetap di Sungai Buaya, hanya pengambilan air baku saja yang melalui intake Sungai Kayan. Karena sumber air baku di Sungai Buaya itu sudah mulai mengalami sedimentasi. “Pengambilan air baku itu akan menggunakan pipa transmisi. Jadi yang ada di dalam DED itu merupakan pemasangan jaringan pipa transmisi itu,” jelasnya.

Menyoal target, pihaknya berharap di tahun 2020 mendatang pemasangan jaringan pipa itu sudah bisa terealisasi. Namun hal itu kembali lagi kepada anggaran. “Yang jelas kami sudah berupaya, dan saat ini kami hanya bisa menunggu saja, apakah bisa dibantu atau tidak,” ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang Pengairan dan Irigasi, DPUPR-Perkim Kaltara, Tri Wahyu Wibowo membenarkan bahwa PDAM telah membuat perencanaan dan hal itu sudah diusulkan ke BWS dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR). “Kemarin saat kami rapat di Balikpapan itu sudah masuk di dalam daftar tunggu utama,” ujarnya.

Namun untuk kepastianya belum tahu kapan, karena masih digodok. Jika nanti ada anggaran Kemen-PUPR akan melihat lagi mana saja yang menjadi prioritas. “Jadi sekarang ini kami juga masih menunggu dari Kemen-PUPR, karena kami mengharapkan pemindahan itu bisa menggunakan APBN,” sebutnya.

Jika harus menggunakan anggaran daerah tentu hal itu akan sulit untuk terealisasi. Apalagi kebutuhan anggaran untuk pemindahan intake itu mecapai kurang lebih Rp 24 miliar. “Anggarannya besar, sulit kalau harus menggunakan keuangan daerah, tapi kami tetap berharap bisa mendapatkan bantuan dari pusat, apalagi air ini menjadi kebutuhan utama di masyarakat,” tuturnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X