Belajar di Tengah Kota Bertaruh Nyawa

- Sabtu, 30 November 2019 | 10:18 WIB

Sungguh pemandangan yang miris melihat kondisi bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Mujahidin Tarakan. Sekolah yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso, RT 15, Kelurahan Selumit Pantai, jauh dari kata layak sebagai tempat menimba ilmu. Lapuk dan jabuk. Setiap saat bisa saja ambruk. Belajar pun bak bertaruh nyawa.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

HINGGA hari ini, MI Al-Mujahidin Tarakan memantik empati. Madrasah ibtidaiyah (MI) pertama dan tertua di Tarakan itu didirikan sejak 1991 silam, dan belum pernah direnovasi secara menyeluruh. Semakin memprihatinkan karena keberadaannya di tengah kota.

Tak cukup dengan berempati pada kondisinya. Sekolah tersebut butuh perhatian. Permasalahan anggaran, itulah yang menjadi faktor utama sekolah tersebut tak dapat membenahi kerusakannya. Pihak sekolah ataupun iuran dari para orang tua murid, beberapa kali membenahi secara kecil-kecilan.

Mulai dari atap ruang kelas sudah tidak sejajar, bahkan jebol. Dinding hingga lantai kelasnya miring dan berlubang. Cuilan papannya lapuk, menandakan usianya yang usang. Lapuknya dasar bangunan, mulai dari halaman hingga ruang belajar, justru membahayakan anak didik. Bak mempertaruhkan nyawa berada di sekitar sekolah tersebut.

Selalu diselimuti rasa waswas. Alhasil, tidak ada angin, tidak ada hujan, beberapa ruangan MI Al-Mujahidin Tarakan ambruk, Senin (25/11) sore. Sekira pukul 17.00 WITA.

Miris melihat kondisi bangunan sekolah, di tengah perkotaan, mengundang perhatian masyarakat.

Tak terkecuali Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ulul Albab Tarakan. Bentuk aksi peduli pendidikan, patut dicontoh. Melalui pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), inisiatif penggalangan dana di kompleks SIT Ulul Albab Tarakan. Menunjukkan rasa empati, mulai dari kelas TKIT, SDIT, SMPIT dan SMAIT Ulul Albab Tarakan, kompak menyisikan bantuan.

Kepala SMPIT Ulul Albab Asep Mahmudin mengatakan, aksi yang dimulai sejak Kamis (28/11) pagi, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi MI Al-Mujahidin Tarakan. Rencananya aksi penggalangan dana ini dilakukan hingga 7 Desember mendatang.

“Supaya seluruh siswa empati, bahwa ada temannya yang kondisi sekolahnya memprihatinkan. Jadi tidak hanya pemerintah saja, tapi alangkah baiknya semua unsur masyarakat bisa membantu, sehingga lebih maksimal,” terangnya kepada Radar Tarakan.

Aksi galang dana ini dimulai sebelum proses pembelajaran. Yakni pukul 06.50 WITA hingga 07.15 WITA. Hingga hari kedua, siswa-siswinya sangat antusias. Juga menyita perhatian orang tua murid.

“Hingga hari kedua (kemarin), total dana yang terkumpul Rp 13.655.000. Kami mulai dari lingkungan sekolah saja. Tanggapan orang tua melalui balasan pesan juga sangat bagus. Bahkan ada yang tidak tahu MI Al-Mujahidin ini di mana,” lanjutnya.

Setelah melakukan aski penggalangan dana, justru menarik perhatian siswa-siswi SIT Ulul Albab Tarakan untuk berkunjung ke MI Al-Mujahidin Tarakan. “Mereka malah berkeinginan untuk melihat sekolah tersebut. Maka ini akan kami jadwalkan, minimal dari perwakilan siswa bisa menyerahkan langsung dana yang terkumpul,” bebernya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X