DPKP Tekankan Perkuat Kelembagaan

- Jumat, 29 November 2019 | 13:21 WIB

TANJUNG SELOR - Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membuat komoditas pertanian dari provinsi termuda Indonesia ini bisa go internasional. Namun, pada prosesnya tentu tetap masih ada kendala secara teknis.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi menekankan, hal yang harus disiapkan dan diperkuat adalah kelembagaan yang baik. Tujuannya untuk mempertahankan komoditas ekspor dari Kaltara.

"Karena kalau kelembagaannya tidak baik, bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan untuk diekspor," ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di acara Respons Kaltara di Tanjung Selor, Kamis (28/11).

Tentu, dalam hal ini harus ada kontrak yang ditandatangani untuk perjanjian ekspor yang sifatnya rutinitas. Artinya, tidak hanya untuk satu atau dua kali ekspor, melainkan berkelanjutan. Dalam hal ini, jika kelembagaannya baik, sistemnya juga akan jadi baik.

Diakuinya, komoditas di Kaltara saat ini cukup banyak. Namun, pada pelaksanaannya, tentu harus ada yang jadi prioritas, seperti lada dan pisang. "Dalam pelaksanaan ekspor komoditas pertanian ini, petani jangan sampi terlena. Artinya, jangan sampai karena mengejar target penjualan, membuat petani tidak memperhatikan kualitas dari komoditas pertaniannya," tegas Andi Santiaji.

Intinya, untuk mempertahankan kualitas dari komoditas pertanian ini, semua pihak harus terlibat. Mulai dari tingkat desa hingga ke atas. Termasuk juga peran dari penyuluh sangat penting dalam hal memberikan pendampingan yang maksimal kepada para petani. 

Sementara, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan, Akhmad Alfaraby menambahkan, berdasarkan data Karantina, komoditas ekspor di Kaltara sejak awal 2019 hingga saat ini berupa produk sawit dan turunannya. "Sementara masih sebatas itu. Tapi saat ini kita masih terus menggali potensi ekspor apa lagi yang ada di Kaltara," tuturnya.

Menurut informasi yang diterimanya, ke depan Kaltara bisa melakukan ekspor komoditas lain seperti pisang dan lada. Artinya masih ada banyak komoditas lain di luar produk sawit dan turunannya yang bisa diekspor, tapi belum tergali.

"Ini (produk lain, Red) akan kita ekspor juga. Sejauh ini sudah ada beberapa negara tujuan ekspor dari Kaltara, di antaranya Malaysia, Singapura, Prancis, Cina dan Vietnam. Tapi jenis komoditasnya berbeda-beda," jelasnya.

Untuk saat ini tidak ada kendala soal ekspor. Hanya saja yang menjadi perhatian saat ini, bagaimana caranya agar ke depannya tidak hanya sawit dan turunannya yang diekspor, tapi komoditas lain seperti pisang dan lada juga bisa dimaksimalkan. (iwk/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X