Butuh Bantuan Material Bangunan

- Kamis, 28 November 2019 | 16:32 WIB

TARAKAN – Tak hanya ruang kelas dan ruang guru yang rusak parah. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Mujahidin yang terletak di Kelurahan Selumit Pantai, juga tidak lagi bisa melaksanakan seluruh kegiatan di sekolah. Sebab, sebagian halaman yang terbuat dari kayu pun sudah raput.

Bantuan gedung baru dari Pemkot Tarakan memang sedang dalam penyelesaian, namun itu hanya terdiri dari ruang-ruang kelas. Saat ini MI Al-Mujahidin tidak memiliki halaman yang layak dan juga  toilet.

 

Kepala MI Al-Mujahidin Tarakan, Darmanto menjelaskan, memang saat ini mereka masih menunggu bangunan sekolah rampung. Kendati begitu, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan. Sebab pada 2 Desember nanti, MI Al-Mujahidin akan melaksanakan penilaian semester. Untuk itu, mereka memanfaatkan gedung seadanya, bahkan beberapa menumpang di teras sekolah.

 “Tapi, karena mengkhawatirkan bagi siswa yang belajar di teras, maka tempat yang seharusnya kami pakai kantor ini kami gunakan, dan mereka belajar siang,” katanya.

Lebih lanjut Darmanto menjelaskan, yang paling dikhawatirkan pihaknya adalah sisa bangunan yang ada saat ini, yang mereka masih gunakan seadanya, berpotensi roboh sewaktu-waktu. Sehingga saat proses belajar-mengajar, ada rasa was-was terkait keselamatan para murid.

“Bangunan yang di belakang itu sudah dibangun dalam tahap finishing. Rencananya memang bangunan runtuh itu akan dibongkar, tapi bangunan yang mau selesai itu masih belum cukup, sebab kami masih membutuhkan ruang guru, kepala sekolah, dan toilet yang tidak kami miliki,” tuturnya.

Nah, bangunan yang sedang dibangun tersebut akan digunakan untuk ruang belajar dan kantor yang akan digunakan sementara sebelum bangunan kantor tersebut terbangun. Kendati demikian, Darmanto menyatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah sama sekali tidak diketahui jumlahnya, sebab pihaknya tak menanyakan total anggaran yang disiapkan.

“Yang penting kami tahu prosesnya sampai finishing keramik, atap dan teras. Targetnya Desember 2019 sudah selesai dan dimanfaatkan,” ujarnya.

Pembangunan yang dilakukan di kawasan pesisir memang membutuhkan dana yang cukup besar kata Darmanto, sebab untuk mengangkut bahan material harus dilakukan dua kali sehingga membutuhkan biaya yang dua kali lipat dari bangunan yang berada di atas tanah.

Melalui hal tersebut, Darmanto mengharapkan agar pihaknya pun diperhatikan seperti sekolah lain. Apalagi dengan kondisi robohnya sekolah, pihaknya mengharapkan adanya bantuan agar pihaknya dan siswa terus semangat dalam belajar dan mengajar untuk kecerdasan bangsa.

“Sekolah ini sudah lama, berdiri pada tahun 1990 dan meluluskan angkatan yang ke 24. Rata-rata yang sekolah di sini orang tuanya bekerja sebagai nelayan dan buruh,” ungkapnya.

Diakui Darmanto, saat ini mereka sudah melakukan komunikasi dengan Departemen Agama Tarakan yang membawahi MI di Tarakan. Dengan harapan dapat diberikan bantuan untuk memperbaiki gedung sekolah.

“Kami sudah ada komunikasi, cuman memang belum ada bantuan karena masih diusahakan,” jelasnya.

Saat ini, MI Al-Mujahidin sangat membutuhkan material bangunan, untuk membenahi sekolah yang belum ditanggung pemerintah. Para orang tua dan komite sekolah juga sedang melakukan penggalangan dana di sekitar Kelurahan Selumit Pantai.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X