Pengagum Maestro Jeihan Sukmantoro, Berkarya untuk Beribadah

- Kamis, 28 November 2019 | 15:01 WIB

Proses menjadi seorang seniman profesional, di awal karir biasa tak lepas dari rasa kekaguman akan seniman pendahulunya. Dani Pangalila salah satunya, seorang seniman di provinsi termuda di Indonesia,yakni Kalimantan Utara (Kaltara) yang diketahui dirinya sebagai pengagum sosok seniman maestro Jeihan Sukmantoro.

 

RACHMAD RHOMADHANI

 

SIAPA yang tak mengenal sosok seniman maestro Jeihan Sukmantoro. Seniman yang lahir di Solo, Jawa Tengah (Jateng), 26 September 1938 itu merupakan seorang pelukis terkenal di Indonesia. Corak dari gaya lukisannya itu pun berkarakter figuratif yang khas. Yakni nyaris setiap obyek manusia di dalam lukisan tergambar sebuah figur dengan mata hitam pekat, dengan warna datar dan sederhana.

Berawal dari situ, seniman yang akrab disapa Bang Dani itu mulai terinspirasi dan menggeluti dunia senimannya hingga kini. Karena memang kala itu di tahun 90-an sosoknya amat terpatri dalam benak pikirannya. Sehingga tak ditampiknya, ia pun sangat mengaguminya. Terutama pada gaya ekspresionis yang ditunjukkan dari seniman maestro Jeihan tersebut.

“Maestro Jeihan sosoknya memang sangat saya kagumi. Tapi, lambat laun dari gaya ekspresionisnya. Kemudian, setelahnya saya pun mencoba menekuni gaya lainnya yaitu impresionis. Ini dengan mengambil tema-tema pemandangan,” ungkap ayah dari tiga orang anak ini.

Dikatakannya juga, dari gaya improsionis yang saat ini masih digelutinya itu, sudah beberapa kali membuahkan hasil positif. Yakni dengan ikut serta dipamerkan di Bandung. Menurutnya itu sudah menjadi suatu kebanggaan olehnya sebagai salah seorang seniman di provinsi paling bungsu ini. Termasuk, pada pameran bersama perupa Kaltara yang digelar kali pertama oleh UPT Taman Budaya, Disdikbud Kaltara.

“Karya improsionis ini memang menjadi gaya saya sebagai seorang seniman. Alhasil, dari karya itu pun sudah pernah dipamerkan beberapa kali di Bandung. Terbaru, di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor ini,” ujar seniman kelahiran asal Kota Bandung ini.

Namun, dalam perbincangannya kepada penulis. Mengenai kapan dirinya terjun ke dunia seni. Ia mengakui bahwa sejak kecil dunia seni itu sudah melekat olehnya. Akan tetapi, saat itu belum memiliki idola yang dikagumi. Hanya, di waktu jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) seninya baru mulai eksis.

“Jenis seni lukis seperti yang saat ini saya geluti. Yaitu, seni lukis aliran impresionis dengan teknik goresan pisau palet dan seni patung spesialis kayu,” sebutnya.

Sedangkan, bicara mengenai suka duka menjadi seorang seniman sejauh ini yang dirasakannya. Sukanya yaitu dengan terjun ke dunia seni sehingga dirinya mengaku bisa menjadi diri sendiri. Dan merasa jiwanya merdeka lantaran di manapun ia menganggap mempunyai bahasa sendiri dalam mengungkapkan perasaan. “Ya, saya di dunia seni ini seraya memang menjadi diri saya sendiri, jiwa saya merdeka,” katanya.

Di sisi lain, dengan menjadi seorang seniman menurutnya itu merupakan sebuah keahlian yang tak semua dimiliki setiap orang. Apalagi, tentang ide, semangat, harapan dalam mewujudkan sebuah karya. Padahal, di balik karya itu ada makna dan pesan kehidupan, moral, kasih sayang dan cinta.

“Saya tidak perduli dengan standar, ukuran dalam berkarya. Saya bodoh tentang semua itu. Ukuran yang saya pakai adalah kepuasan rasa dari hati, bukan materi,” tegasnya.

Bahkan, lebih jauh dikatakannya, dalam dirinya berkarya itu menurutnya sekaligus menjadi sebuah media ibadah. Pasalnya, dalam sebuah proses berkarya akan bisa merasakan betapa Maha Agung-Nya tentang Tuhan semesta alam. “Hal itulah yang sangat membahagiakan bagi saya,” ucapnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X