Pilu, Sekolah di Tengah Kota Ambruk

- Rabu, 27 November 2019 | 12:08 WIB

TARAKAN – Bak mimpi buruk, sekolah yang menaungi sekitar 158 siswa tiba-tiba ambruk. Kejadian ini terjadi pada Senin (25/11) sore. Saat ambruknya MI Al-Mujahidin Tarakan, sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar.

Namun buku-buku di perpusatakaan turut berjatuhan dan basah. Kondisi bangunan sekolah dasar yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso, RT 15, Kelurahan Selumit Pantai ini terlihat sudah tidak layak.

Kepala MI Al-Mujahidin Tarakan, Darmanto menceritakan, sebelum kejadian, para guru dan murid pagi harinya sempat melaksanakan upacara peringatan hari PGRI, Senin (25/11). Tepat pukul 17.00 Wita, dia mendapatkan kabar bahwa sekolah, tepatnya kantor yang terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru dan perpustakaan sudah hancur.

“Kalau ambruknya pagi, kita sudah tidak tahu apa yang terjadi. Ruangan itu gabungan. Yang amblas itu kantor gabungan, ada ruang guru, perpustakaan dan ruang kepala sekolah,” terangnya kepada Radar Tarakan, Selasa (26/11).

Lebih lanjut dia menjelaskan, penyebabnya kemungkinan besar ada pada tiang bangunan, yang sudah tidak mampu menopang beban. Apalagi terdapat material bangunan di atasnya.

“Di sebelah kan ada bahan bangunan, mungkin tidak kuat menahan bebannya, dan dasar kantor juga mengikut yang di sebelah, akhirnya ikut amblas juga,” lanjutnya.

Amblasnya ruangan ini, bersamaan dengan air pasang. Alhasil, buku-buku di perpustakaan ini basah terendam air laut. Saat mengetahui kabar tersebut, para guru dan staf langsung bergegas ke sekolah, untuk menyelamatkan barang-barang, termasuk buku-buku dan dokumen-dokumen penting.

Saat Radar Tarakan mendatangi sekolah ini, tepat di halaman sekolah terlihat buku-buku yang dijemur. Sementara ini pun ruang guru, dan ruang kepala sekolah pindah di ruang kelas 4. Karena kekurangan ruang kelas, maka para murid kelas 4 dan kelas 5 mengikuti pembelajaran siang hari.

“Dua Desember mendatang, kita ada penilaian akhir semester. Mau tidak mau, karena tidak ada ruangan maka 2 kelas ini masuk siang. Sambil menunggu bangunan di belakang selesai,” katanya.

Untuk dikethaui, MI Al-Mujahidin Tarakan merupakan madrasah ibtidaiyah (MI) pertama dan tertua di Tarakan. Berdiri sejak 1991 silam, tidak heran kondisi bangunannya usang dimakan usia.

Hampir 29 tahun, sekolah ini tidak pernah dibenahi secara menyeluruh. Hanya melakukan perbaikan-perbaikan kecil, agar sekolah tetap layak digunakan.

Sekitar 2017, pihak sekolah pun mendirikan bangunan baru, tepat di belakang sekolah. Dari urunan orang tua murid, perlahan-lahan sekolah muali berdiri dan ditargetkan dapat digunakan dalam Desember atau awal 2020.

“Sambil menunggu bangunan di belakang jadi. Mungkin setelah libur semester 1, kita sudah pindah. Tapi itu ada 3 kelas saja, jadi ruang guru, ruang kepala sekolah dan toilet tidak ada,” terangnya.

Bangunan baru MI Al-Mujahidin Tarakan, pun sempat mendapat perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Sejak Oktober lalu, Pemkot Tarakan membantu tahap finishing bangunan.

“Dari pemerintah ada membantu kami tahap finishing seperti plester. Karena defisit juga, jadi perlahan-lahan,” bebernya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X