Mendes-PDTT Agendakan ke Kaltara

- Selasa, 26 November 2019 | 13:02 WIB

JAKARTA - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar, akan berencana berkunjung ke Kaltara. Informasi ini diperoleh saat Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Program Inovasi Desa 2019, di Merlynn Park Hotel, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

“Insyaallah, masih diagendakan menyesuaikan dengan waktu beliau,” kata Irianto.

Irianto sendiri menghadiri acara Rakornas tersebut untuk menerima penghargaan dari Kemendes-PDTT, atas dukungan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara terhadap program inovasi desa. Penghargaan sendiri diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Disebutkannya, Pemprov khususnya Kaltara harus memberikan perhatian khusus terhadap desa. “Karena aspek pembangunan saat ini, berdasarkan instruksi Presiden RI Joko Widodo harus dimulai dari pinggiran, artinya desa punya peran penting,” jelasnya.
Gubernur menginformasikan, tahun ini Kemendes-PDTT mengucurkan dana Rp 353,88 miliar untuk pembiayaan program inovasi desa. Kaltara sebagai salah satu pelaksana mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 3.596.417.000 yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan tim inovasi kabupaten (TIK) sebesar Rp 1.001.600.000 dan Rp 2.594.817.000 untuk dikelola tim pelaksana inovasi desa (TPID).

“Program ini bertujuan untuk membantu pembangunan desa dengan inovasi dan fokus pada bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia, dan infrastrukur desa,” kata Gubernur.
Salah satu kegiatan penting dalam PID yang secara efektif mampu mendorong inisiasi desa dalam merancang program inovatif adalah kegiatan bursa inovasi desa (BID). Kegiatan ini kata Gubernur merupakan sebuah forum penyebaran dan pertukaran informasi terkait inisiatif atau inovasi di desa-desa, dan merupakan sumber belajar bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk memperoleh informasi yang dapat mendukung pembangunan desa secara lebih optimal, inovatif dan berkualitas.

“Setelah memilih inovasi apa yang dapat diterapkan maka akan dicatat dalam kartu komitmen desa dan akan di-replikasi di tahun yang akan datang dengan menggunakan dana desa,” jelasnya.

Gubernur mengatakan bahwa pelaksanaan BID di Kaltara tahun 2018 tercatat telah dilaksanakan di 48 kecamatan yang ada dan telah di-replikasi-kan pada tahun 2019 ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) senilai Rp 15.385.976.800.

“Pada BID 2018 tercatat ada 38 desa yang berkomitmen di bidang kewirausahaan, 31 pada bidang SDM, dan 54 pada bidang infrastruktur,” jelasnya.
Pengarusutamaan kegiatan inovasi diharapkan dapat mendorong efektivitas penggunaan atau investasi dana desa. Di mana bertujuan untuk peningkatan produktivitas desa melalui proses pengelolaan pengetahuan secara sistematis, terencana dan partisipatif.

“BID ini membuat pemerintah desa memiliki referensi dalam merencanakan dan menjalankan pembangunan desa, serta menggunakan DD,” katanya.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengisyaratkan agar seluruh perangkat desa dapat berbenah untuk meningkatkan kesejahteraan desa. Salah satunya dengan merevitalisasi potensi ekonomi.

“Penghargaan ini setidaknya menjadi sejenis pemicu desa-desa yang ada di Indonesia sekaligus menjadi inspirator untuk desa lainnya. Karena itu kita tidak bisa menggunakan cara lama untuk mempercepat pembangunan,” jelasnya.

Sehingga dibutuhkan langkah inovatif untuk pembangunan. Ia meyakini adanya program inovatif, dapat mempercepat proses pembangunan di Kaltara, di mana desa menjadi garda terdepan pembangunan. (*/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X