Tiga Nelayan Indonesia Disandera Abu Sayyaf

- Jumat, 22 November 2019 | 11:31 WIB

TANJUNG SELOR – Kelompok bersenjata Abu Sayyaf kembali berulah. Kali ini tiga orang nelayan Warga Negara Indonesia (WNI) disandera kelompok bersenjata ini. Sampai saat ini Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII Tarakan terus melakukan upaya diplomasi.

Ketiga WNI yang disandera itu bernama Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27) dan Samiun Maneu (27). Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Laksamana Pertama TNI Judijanto menyampaikan, sampai saat ini Lantamal terus melakukan upaya diplomasi. Hal itu dilakukan agar ketiga WNI yang disandera  bisa secepat mungkin berkumpul kembali dengan keluarganya.

“WNI yang masih disandera itu berasal dari Sulawasi Selatan (Sulsel),” kata Judijanto kepada Radar Kaltara, Kamis (21/11).

Ketiga orang WNI merupakan nelayan yang bekerja di salah satu perusahaan di Sabah, Malaysia. Dan ketiganya tidak ada ikatan keluarga. Jadi dalam satu kapal Malaysia itu ada anak buah kapal (ABK) yang berwarga negara Indonesia.

“Untuk detail penangkapan saya tidak ingat secara pasti, karena kejadiannya sekitar dua bulan yang lalu di perairan Tambisan,” sebutnya.

Sampai saat ini, kata Judijanto, Lantamal terus melakukan upaya diplomasi dengan Negara Malaysia dan Filipina. Kenapa dilakukan diplomasi dengan Malaysia, karena ketiga nelayan ini bekerja di Malaysia. “Tapi kami juga terus melakukan upaya-upaya pembebasan,” bebernya.

Disinggung apakah kelompok Abu Sayyaf meminta tembusan, Judijanto mengatakan, Abu Sayyaf minta tembusan uang sebesar 30 juta peso. “Kalau mau bebas, kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan 30 juta peso,” sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan Syaharuddin mengungkapkan, KSOP mengantisipasi terhadap kapal Indonesia yang akan berangkat ke Malaysia dan Filipina. Apalagi penculikan kelompok Abu Sayyaf terhadap WNI kerap  terjadi.

“Untuk saat ini pelayaran dengan tujuan Filipina, tidak diperbolehkan untuk berlayar. Hal ini berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Syahruddin, terhadap kapal Tawindo dan Indomaya dengan tujuan Tarakan- Tawau Malaysia, pihaknya sudah meminta kepada ABK untuk selalu berhati-hati. Bahkan pihaknya menginstruksikan agar jalur pelayaran dari Tarakan ke Tawau, tidak melalui garis haluan ke timur.

“Kami segera melakukan antisipasi, karena takutnya nanti ada potensi kelompok ini melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan keselamatan WNI," ujarnya. (*/jai/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X