1,5 Kg Narkotika Berakhir di Toilet

- Kamis, 21 November 2019 | 12:28 WIB

NUNUKAN – Kepolisian Resor (Polres) Nunukan kembali melakukan pemusnahan Narkotika golongan satu jenis sabu dengan total berat 1,5 kilogram (kg), di Mapolres Nunukan, Rabu (20/11). Saat pemusnahan berlangsung, delapan tersangka dari semua pengungkapan sabu yang dimusnahkan, ikut menyaksikan proses pemusnahan tersebut. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibuang ke toilet yang terlebih dahulu dilarutkan di dalam air.

Wakapolres Nunukan Kompol Imam Muhadi mengatakan, seluruh barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil penangkapan Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Nunukan selama 2 bulan. Dari barang bukti seberat 1,5 kg itu, berasal dari sembilan kasus yang diungkap Satreskoba.

“Ya, jadi sabu ini merupakan barang bukti dari sembilan kasus yang kami tangani selama awal September hingga pertengahan November ini, atau selama 2 bulan lebih,” ujarnya kepada sejumlah wartawan sebelum pemusnahan dilakukan.

Dari seluruh penangkapan, setidaknya ada delapan orang tersangka yang terbukti terindikasi terlibat. Seluruh tersangka merupakan kurir sabu yang diamankan di Nunukan dan luar daerah pasca pengembangan kasus.

Pemusnahan dilakukan setelah semua berkas pemeriksaan telah sampai ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Nunukan. “Barang bukti harus segera dimusnahkan, tidak boleh terlalu lama diamankan,” tambah Imam.

Imam mengatakan, melihat sejumlah perkara yang ditanganinya, Tempat Kejadian Perkara (TKP) tertangkapnya serta modus yang dilakukan terangka masih sama seperti kasus-kasus sebelumnya. Barang bukti sabu notabenenya juga masih berasal dari Malaysia dan kebanyakan akan dibawa ke Sulawesi.

Adapun modusnya, pihaknya masih belum menemukan modus terbaru yang nyaris mampu mengelabui personel Satreskoba. Menggunakan modus disimpan di celana dalam, disimpan di dalam kemasan makanan serta hanya diletakan di dalam kantung celana, masih menjadi cara tersangka membawa sabu. “Ya, memang kebanyakan tersangka ini semuanya hanya berstatus kurir. Mereka tergiur dengan harapan jumlah uang besar yang akan diberikan setelah barang sampai ke tujuan,” ungkap Imam.

Hanya saja menurut Imam, jalur yang digunakan kurir berpindah-pindah. Saat ini kebanyakan kurir menggunakan jalur dari Sebatik, Tarakan, selanjutnya Nunukan. Itu dilakukan guna menghindari kecurigaan sejumlah petugas kepolisian yang hanya mengetahui barang tersebut hanya menggunakan jalur Sebatik–Nunukan. “Jadi kita pastinya juga mempelajari semua gerak-gerik mereka” beber Imam. (raw/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X