63 Rambu Peringatan Bencana Segera Dipasang

- Kamis, 21 November 2019 | 12:18 WIB

TARAKAN - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan akan memasang 63 rambu peringatan dini bencana, sebagai langkah antisipasi bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan wilayah-wilayah rawan bencana.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tarakan, Wilem mengatakan, pemasangan rambu tersebut merupakan program dari Badan Nasional Penangggulan Bencana (BNPB). Nantinya akan dipasang di seluruh titik di Bumi Paguntaka yang sudah masuk indikator rawan bencana. “Jadi di rambu itu nanti ada tanda rambu rawan longsor, titik kumpul, jalur evakuasi dan lainnya,” ungkapnya.

Adapun tujuan dari pemasangan rambu tersebut yaitu, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Artinya masyarakat sudah memiliki pengetahuan terhadap daerah mana saja yang rawan terjadi bencana, pada saat musim hujan dan lainnya. Diakuinya, untuk bencana memang tidak bisa dihindari namun bisa diminimalisir dampaknya, dengan cara meningkatkan kehati-hatian masyarakat.

“Masyarakat juga tahu bagaimana nanti dia mengamankan diri. Makanya ada rambu jalur evakuasi nanti,” imbuh Wilem.

Dilanjutkannya, adanya rambu tersebut juga bisa mengurangi risiko dari bahaya bencana yang terjadi. Wilem mencontohkan, apabila rambu rawan longsung sudah terpasang dan diketahui masyarakat, maka secara tidak langsung pada musim hujan masyarakat akan lebih berwaspada terhadap daerah yang dipasang rambu rawan longsor.

“Ada juga nanti sifatnya teknologi. Jadi aplikasinya itu namanya Inaris’. Kalau kita ke daerah mana saja, maka bisa mengetahui tingkat rawan bencananya rendah, sedang atau tinggi,” tuturnya.

Khusus pemasangan rambu tersebut baru pertama kali dilakukan di Kota Tarakan. Untuk titik kerawanan yang akan dipasang, sudah ditentukan oleh BPBD Kota Tarakan. Rambu yang dipasang, akan sesuai dengan tingkat kerawanan terhadap bencana apa yang akan terjadi di daerah tersebut. Misalnya, di sekitaran Amal nanti pihaknya akan memasang rambu titik kumpul, jalur evakuasi dan titik mengunggsi apabila terjadi peringatan tsunami.

“Jadi masyarakat tidak jauh-jauh mengamankan diri, yang penting sudah berada di tempat yang aman,” imbuhnya.

Dibeberkan Wilem, untuk di Tarakan ini bencanaya yang sering terjadi pada musim hujan yaitu longsor dan banjir. Kemudian pada musim kemarau akan terjadi kebakaran hutan. Untuk di titik perkotaan seperti di Kelurahan Karang Anyar, akan dipasang rambu banjir yang terjadi pada musim hujan. Sebenarnya, dalam pemasangan rambu  peringatan dini bencana diusulkan pihaknya ke BNPB sebanyak 100 unit. Namun yang diberikan hanya 63 rambu.

“Kalau tsunami itu titik koordinatnya dekat Universitas Borneo Tarakan. Kalau seandainya ada peringatan tsunami dan sudah terjadi, maka akan ada rambu tempat penggungsian itu berada di kampus tersebut,” imbuhnya.

Dengan adanya pemasangan rambu itu, diharapkan masyarakat bisa ikut menjaga dan tidak merusak rambu. Apalagi rambu peringatan dini bencana sangat berguna bagi masyarakat, saat terjadi bencana. “Fungsinya sangat banyak rambu ini. Memang kelihatannya biasa aja, tapi fungsinya sangat luar biasa,” pungkasnya. (zar/nri)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X