Mesin Koverter Kit Mulai Didistribusikan

- Kamis, 21 November 2019 | 12:15 WIB

TANJUNG SELOR – Jika sebelumnya, nelayan kecil yang menggunakan mesin ketinting dengan bahan bakar minyak (BBM) setiap harinya harus menyediakan setidaknya 30–40 liter liter minyak jenis premiun untuk menunjang aktivitasnya selama di laut, maka dengan bahan bakar gas (BBG) diklaim lebih efisien dan hemat.

Pasalnya, jika dibandingkan antara BBG dengan BBM. Yakni, ibarat satu tabung liquid petroleum gas  (LPG), itu setara dengan 25 liter BBM. Sehingga nelayan kecil selama di laut akan jauh lebih leluasa mencari ikan dan udang serta biota laut lainnya tanpa harus memikirkan bahan bakarnya lagi.

“Satu tabung LPG setara BBM 25 liter. Dan ini memang menjadi keunggulan dari program koversi BBM ke BBG ini,’’ ungkap Robby Daut selaku Dirjen Migas, Kementerian ESDM RI kepada Radar Kaltara saat ditemui usai menggelar sosialisasi teknis pendistribusian, verifikasi dan pengawasan program konversi BBM ke BBG di Ruang Rapat Dinas Perikanan Kabupaten Bulungan, kemarin (20/11).

Lanjutnya, mengenai kapan dilaksanakan tahap atau proses pendistribusian mesin konverter kit ini terhadap para nelayan kecil itu sendiri, Robby sapaan akrabnya menjelaskan bahwa akan dimulai pada hari ini pasca sosialisasi ini dilangsungkan.

“Lalu mengapa ada sosialisasi ini dari kami? Ya, ini tak lain agar para nelayan kecil dapat mengetahui tentang tata cara penggunaan mesin dengan BBG. Karena memang perlakukan antara mesin dengan BBM dan BBG berbeda,’’ katanya.

“Termasuk tujuan lainnya dalam sosialisasi itu agar nelayan mengetahui dari segi kebijakan dan alur pendistribusian. Sehingga di lapangan mereka tak lagi bertanya–tanya tentang tahapan itu sendiri,’’ sambungnya.

Akan tetapi, dalam proses pendistribusian untuk kali pertama akan didistribusian sebanyak 60 unit terlebih dahulu ke nelayan kecil. Kemudian, di hari esoknya pun akan dilanjutkan hingga seluruhnya yang terdata dapat memperolehnya. “Mudah-mudahan dalam proses pendistribusiannya nanti dapat berjalan dengan lancar,’’ harapnya.

Ditanya apakah dari seluruh nelayan itu sepenuhnya sudah diverifikasi, ia mengatakan bahwa verifikasi itu tentu sebelumnya sudah dilakukan. Meski, tak ditampik data yang ada saat ini merupakan usulan instansi pada 2017 lalu.

“Kami di Kementerian ESDM mengacu pada data yang sebelumnya diusulkan. Tapi, tetap dalam proses pendistribusiannya nanti akan ada verifikasi kembali di lapangan. Misal nelayan yang ada itu wajib memiliki perahu dan mesin yang selama ini digunakan,’’ tuturnya.

Sementara, Andi Reza selaku perwakilan PT Pertamina mengatakan, mengenai ketersediaan LPG sendiri diklaim bahwa nantinya akan ada pangkalan yang memang khusus disediakan bagi para nelayan kecil. Artinya, nelayan tak perlu berebut LPG yang dipergunakan bagi rumah tangga.

“Dari Pertamina akan ada pangkalan khusus LPG konversi. Itu solusi dari kami. Dan dalam waktu dekat ini sudah ada pangkalannya,’’ ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya berpesan jika ada LPG yang memang peruntukannya bagi aktivitas nelayan. Maka, jangan sampai penggunaannya justru lepas dari itu. Dan akhirnya, itu akan merugikan pada diri nelayan sendiri.

“Jadi nanti ada dua pangkalan, di Bunyu dan Tanjung Selor. Pesan kami, dapat benar dimanfaatkan dengan semestinya dan fungsinya,’’ harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan Bulungan, Ir. Masri menambahkan bahwa sosialiasi itu memang menjadi tahapan sebelum proses pendistribusian dilakukan. Di samping sebagai bukti ke pusat bahwas nelayan di Bumi Tenguyun ini memang ada dan sangat membutuhkan program tersebut.

“Kami di Dinas Perikanan sifatnya hanya memfasilitasi dari jalannya program itu. Alhamdulillah, tahapannya terus berjalan hingga akan dilakukan pendistribusian esoknya (hari ini, Red),’’ ungkapnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X