Penjualan Amplang Rumput Laut Rp 35-40 Juta Sebulan

- Rabu, 20 November 2019 | 18:02 WIB

Berasal dari kawasan perbatasan Indonesia Malaysia, tidak membuat kreativitas Hardi (38) berkurang. Berawal dari hobi memasak, Hardi lantas membuat amplang rasa rumput laut khas Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Produknya laku di pasaran, bahkan sampai dipromosikan pada ajang Wonderful Indonesia Festival 2019 di Tawau, Malaysia.

 

YEDIDAH PAKONDO, Tawau-Malaysia

 

AYAH 38 tahun ini menjadi pelaku usaha yang menjajakan produk amplang di kawasan Nunukan. Olahan yang ia sebut “Dapur Kharima” ini, sukses mendapat kepercayaan masyarakat Nunukan bahkan sampai ke Negeri Jiran, Malaysia.

Tak pernah terpikir dalam angan Hardi untuk hadir langsung mengikuti Wonderful Indonesia Festival 2019. Melalui tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, Hardi ditunjuk sebagai salah satu pelaku usaha yang dianggap layak untuk memasarkan produknya ke Tawau, Malaysia.

“Saya berterima kasih atas kepercayaan dari pemerintah sehingga saya bisa memamerkan produk lokal dan insyaallah nanti bisa go international,” ujarnya.

Ketika mendapatkan arahan dari pemerintah untuk berkunjung ke Malaysia dengan membawa produk andalannya, Hardi merasa kaget. Seperti mimpi, hal ini bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Sebab biasanya Hardi hanya mengisi kegiatan UMKM di tingkat nasional saja, dan paling banyak di kawasan Kaltara dan Nunukan, sebab wilayah tersebut merupakan ‘kandang’ bagi Hardi.

Sembari memikirkan produknya yang terbaik, akhirnya Hardi memutuskan untuk membawa amplang dan keripik tempe rasa rumput laut untuk dipamerkan dalam ajang Wonderful Indonesia Festival 2019. Dipilihnya produk khas rumput laut, karena sejatinya Kabupaten Nunukan memiliki hasil komoditas unggulan yakni rumput laut. Hal inilah yang berada dalam benak Hardi untuk mengolah sumber daya alam sehingga bernilai jual tinggi.

Bersama Dinas Perdagangan Nunukan dan 17 pelaku usaha lainnya, Hardi pun tiba di Tawau.

Di setiap lembar promosinya, Hardi menyertakan foto sang anak dengan tulisan “Dapur Kharima”. Sebungkus amplang, ia jual RM 5, yang jika di Indonesia mencapai Rp 15 ribu. Namun, dalam pameran di Malaysia, lebih banyak dipamerkan. Namun, sampai pada hari ketiga, produk yang dipamerkan Hardi habis. Hal ini membuat Hardi bahagia.

Untuk diketahui, setiap bulan Hardi dapat memproduksi amplang dan keripik rasa rumput laut mencapai 4-5 ribu bungkus dan telah tersebar luas di Nunukan dan lintas provinsi. Setiap bulannya, Hardi bahkan mendapatkan Rp 35 hingga 40 juta.

Dengan adanya kegiatan Wonderful Indonesia Festival 2019, dirinya mengharapkan agar produk lokal khas Kaltara dapat terus tersebar dan dikenal hingga ke luar negeri. Sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian. (***/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X