Petugas Door to Door, Minta Masyarakat Ikut Aktif

- Selasa, 19 November 2019 | 10:17 WIB

Nyaris setiap pelaksanaan pesta demokrasi, data pemilih ganda menjadi momok penyelenggara pemilu. Pasalnya, data itu sering ditemukan saat pelaksanaan pesta demokrasi tengah akan dilangsungkan. Lalu seperti apa upaya KPU sebagai salah satu penyelenggara pemilu dalam mengatasinya di pilkada 2020.

 

RACHMAD RHOMADHANI

 

ADANYA datapemilih ganda memang sangat tak diharapkan. Akan tetapi, pelaksanaan di lapangan masalah itu lagi-lagi ditemui dan menjadi problematika.Penyelenggara pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota pun tentunya dibuat ‘pusing’. Namun, bukan berarti setiap pelaksanaan tak melakukan upaya.

Dan ini seperti pelaksanaan pesta demokrasi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 mendatang. KPU Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya mengupayakan prosesnya nanti dapat untuk ‘memusnahkan’ data pemilih ganda.

“Kita akan menghadirkan pemilihan yang terbaik. Semua warga dapat terakomodir dan dapat menggunakan hak pilihnya dengan benar. Pemilih ganda akan diupayakan berkurang. Bahkan, tidak ada lagi,’’ ungkap Ketua KPU Kaltara, Suryanata Al Islami kepada Radar Kaltara kepada awak media ini Minggu (17/11).

Diketahui, mengenai upaya atau ikhtiar penyelenggara dalam mengatasi pemilih ganda. Yaitu akan memaksimalkan seluruh petugas di lapangan. Yakni mereka nantinya akan secara terintergrasi melakukan pendataan door to door. Artinya tidak mengandalkan pada data diri atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Sehingga dari situ akan ditemui orang yang benar-benar memiliki hak pilih ataupun sebaliknya.

“Kami meyakini dengan upaya itu di lapangan atau dikenal proses coklit (pencocokan dan penelitian). Maka, masyarakat yang ada dapat dipastikan dengan benar akan hak pilihnya,’’ ujar pria yang murah senyum ini.

Lanjutnya, potensi data pemilih ganda tak ditampik dalam pelaksanaan pesta demokrasi mendatang terjadi. Meski, tak dapat diprediksi apakah akan mengalami proses penurunan ataupun sebaliknya. Hanya, saat ini sebagai penyelenggara akan terus mengikuti segala tahapan agar pemilih ganda dapat diminimalisir.

“Data pemilih ganda ini dapat diminimalisir, asalkan memang saat proses DPS (data pemilih sementara) yang diinput di sidalih (sistem informasi data pemilih) dan diumumkan ke publik terdapat laporan bahwa si pemilih itu datanya sudah tertera di wilayah lainnya,’’ katanya.

“Untuk itu, muaranya di sini, penting adanya peran serta masyarakat untuk bersama membantu penyelenggara agar dapat mendapatkan data akurat di pilkada nantinya. Termasuk para instansi terkait lainnya yang memiliki peran pengawasan di dalamnya,’’ sambungnya.

Di sisi lain, pihaknya sebagai salah satu penyelenggara mengaku siap dalam menerima evaluasi. Mengingat, memang dengan segala keterbatasan yang ada. Maka, dimungkinkan ada yang dianggap tak maksimal dan luput dari pelaksanaan di lapangan.

“Tapi, kita tetap berupaya bekerja semaksimal mungkin. Sehingga pesta demokrasi nantinya dapat berintegritas,’’ harapnya. (***/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X