NUNUKAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan saat ini fokus melakukan peningkatan fisik sekolah. Namun hal tersebut belum dilakukan secara merata di seluruh kecamatan.
Itu harus dilakukan lantaran masih banyak gedung sekolah yang sudah tidak representatif lagi.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD Nunukan Andre Pratama kepada awak media koran ini kemarin.
Disebutkan, sejak 2008 hingga 2019 masih ada sekolah yang belum tersentuh peningkatan fisiknya.
“Seperti SD Negeri 02 Liang Bunyu dan SD Negeri 05 Setabu masih terbuat dari kayu,” kata Andre.
Menurutnya, gedung sekolah itu perlu dilakukan peningkatan di tahun berikutnya. Tidak hanya di Sebatik, tapi juga di sekolah lain pun demikian seperti di wilayah tiga. Pembangunan harus dilakukan merata, seperti pembangunan ruang kelas diberikan satu tiap kecamatan. Karena anggaran saat ini bukan hanya dari APBD tapi juga ada dana alokasi khusus (DAK).
Lanjut dikatakan, perlu ada cara untuk mengelola pendidikan di Kabupaten Nunukan menjadi lebih baik. Di antaranya harus ada inventarisasi soal jumlah aset sekolah maupun guru.
“Data itu sangat penting, karena jika ada kendala atau ada yang bertanya langsung dapat dijawab,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam membangun pemerintah harus tidak setengah hati.
“Seperti pembangunan RKB ada yang dibangun hanya setengah, karena terkendala anggaran. Sehingga harus dianggarkan kembali, sebaiknya jika ingin membangun sekaligus menganggarkan hingga selesai,” pesannya.
Sementara, Kepala Disdikbud Nunukan H. Junaidi mengatakan, bahwa Disdikbud Nunukan tetap melakukan peningkatan sarana dan prasarana sekolah di seluruh Kabupaten Nunukan. Untuk sementara tetap berjalan, karena sebelumnya telah dilakukan peninjauan ke lapangan.
“Seperti baru-baru ini saya ke Kecamatan Krayan, pembangunan gedung sekolah berjalan dengan lancar dan tidak memiliki kendala,” kata Junaidi. (nal/ana)
