TARAKAN - Suksesnya Pilpres dan Pileg serentak yang berlangsung tahun ini, Korps Brimob mendapatkan apresiasi dari Kapolri Jenderal Idham Azis. Korps Brimob dianggap mampu memberikan dukungan pengamanan dalam pemilihan serentak itu. Selain itu, juga dianggap berhasil dalam penanggulangan aksi terorisme, pengamanan Operasi Ketupat maupun demo di Bawaslu.
Dikatakan Wakapolda Kaltara Kombes Pol Zainal Arifin Paliwang, Korps Brimob Polda Kaltara yang baru terbentuk pada 2018 lalu, juga dianggap mampu memberikan dukungan pengamanan pemilu pertama yang dikendalikan langsung dari Polda Kaltara. Meski saat ini, Sat Brimob Polda Kaltara masih memiliki keterbatasan infrastruktur dan personel.
“Saat ini Brimob sudah mampu memberikan pengamanan yang maksimal untuk negara,” katanya dalam rangkaian HUT Brimob, kemarin (14/11).
Selain itu, melalui pesan yang disampaikan oleh Kapolri, saat ini Brimob juga sudah sangat aktif dalam penanganan bencana di beberapa daerah. Kemudian juga turun langsung melakukan pengamanan terhadap kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Di sisi lain, Komandan Sat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Heri Sulesmono mengatakan, di HUT ke-74 ini pihaknya berkomitmen tetap akan menjalankan program dari Kapolri yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Khususnya dalam melakukan pengamanan Kaltara, yang merupakan wilayah perbatasan.
“Tema HUT kami tahun ini, Brimob untuk Indonesia dan sebagai pasukan yang setia kepada negara dan pimpinan. Kami berkomitmen akan seperti itu,” ujarnya.
Lebih lanjut diungkapkan Heri, pekerjaan besar menunggu pihaknya dalam melakukan pengamanan pada pemilihan kepala daerah 2020. Untuk itu, dirinya juga memberikan instruksi kepada anggota Brimob untuk selalu memberikan inovasi dan profesional.
“Kalau untuk infrastruktur memang kami masih kurang dan saat ini masih kami usulkan ke pemerintah. Semua itu nantinya akan bertahap dipenuhi dan tidak langsung 100 persen,” ujarnya.
Sementara persenjataan yang dimiliki Brimob Polda Kaltara sudah cukup memadai. Pihaknya hanya membutuhkan beberapa sarana dan prasarana pendukung, seperti perumahan dan sarana angkut. Meski demikian, pihaknya selalu membuat usulan ke Mabes Polri untuk kebutuhan Korps brimob yang berada di Kaltara.
“Untuk personel juga masih sangat kurang. Namun perlahan sudah kami usulkan ke disampaikan ke Mabes Polri,” imbuh Heri.
Untuk saat ini yang ada baru Batalyon A dan Batalyon Gegana, pihaknya masih membutuhkan 2 batalyon lagi untuk di Kaltara. “Kalau Polda itu syarat minimalnya Sat Brimob sebenarnya ada 3 batalyon, pelopor dan gegana. Kemudian untuk personel 900 an personel. Untuk sekarang, baru 294 personel, jadi kurang sekitar 600 personel,” ujarnya. (zar/lim)
