Aktivitas Pelabuhan Tengkayu I Dibatasi

- Kamis, 14 November 2019 | 11:42 WIB

TARAKAN – Proyek pembangunan Pelabuhan Tengkayu I (SDF) masih terus berproses. Kini pengerjaannya dilakukan secara total dan menyeluruh bersamaan, dengan begitu aktivitas antar jemput penumpang, pengiriman barang dan bongkar muat dibatasi.

Koordinator Pelabuhan Tengkayu I Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, Djermain mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan bagi pengguna jasa di area pelabuhan tersebut. Sebab kawasan proyek wajib steril dari seluruh aktivitas. Namun keberadaan Pelabuhan Tengkayu I sebagai salah satu pelabuhan penting untuk kegiatan keberangkatan dan kedatang dari berbagai wilayah di Kaltara, serta sebagai tempat pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat Kaltara, maka diambil kebijakan yang dilakukan dengan pembatasan aktivitas.

“Bukan dilarang ya. Saya tekankan lagi, kita hanya membatasi kegiatan yang ada di area tersebut untuk jam-jam tertentu,” tuturnya, Rabu (13/11).

Penumpang yang akan berangkat menaiki speedboat akan menggunakan sistem boarding, di mana penarikan tiket penumpang dilakukan di ruang tunggu, setelah itu penumpang diantar menggunakan bus menuju dermaga dan selanjutnya diarahkan langsung masuk ke speedboat sesuai tujuan masing-masing.

“Untuk pengiriman barang pada jam-jam padat tidak diperbolehkan masuk ke dermaga, mereka hanya boleh menitipkan barang melalui loket atau agen dan buruh bongkar muat,” bebernya.

Adapun pengiriman barang yang bisa diakomodir agen hanya di bawah 10 kg, sementara di atas 10 kg harus melalui buruh dengan biaya berdasarkan surat putusan bersama yang pernah dibuat sebelumnya antara buruh, koperasi dan perusda.

“Jadi biaya menggunakan buruh Rp 5 ribu perkoli, tapi bila barang perkolinya berat perlu ada pembicaraan lagi antara pengirim barang dengan buruh untuk menentukan kesepakatan, kesepakatan itu tidak boleh ada pemaksaan,” ucapnya.

Sebagai upaya memperbaiki pelayanan di Pelabuhan Tengkayu I, pihaknya sudah mengundang perwakilan agen dan buruh terkait persolan pengiriman barang, dimana kedepannya perlu diatur.

“Sudah, tapi dari pihak agen yang belum siap terkait prasarana yang ada saat ini, seperti ketersedian mobil cargo untuk mengangkut barang, timbangan, x-ray dan prasarana lainnya, jadi bila ada agen yang tidak bisa dititipkan barang silakan hubungi buruh,” tuturnya.

Dirinya mengungkapkan ke depan untuk mengangkut barang, akan ada speedboat khusus barang ataupun kapal khusus barang, karena speedboat yang ada saat ini memang bukan diperuntukkan untuk mengangkut barang.

“Nanti ke depan semuanya tertata dengan baik, hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua orang yang beraktifitas di kawasan tersebut,” ujarnya.

Salah seorang penumpang tujuan Kabupaten Tana Tidung, Astuti mengatakan, adanya perubahan pada wajah Pelabuhan Tengkayu I saat ini memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang yang akan berangkat ataupun tiba di Tarakan.

“Kalau dulu di sini seperti tidak tertata, banyak orang entah itu berjualan, menitipkan barang hingga yang akan mengambil barang, sekarang bisa dilihat hanya penumpang yang akan berangkat saja di sini,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan penumpang lainnya, tujuan Tanjung Selor Muhammad Audi yang menganggap perubahan pada Pelabuhan Tengkayu I saat ini bisa menjadi percontohan untuk pelabuhan lainnya yang ada di Kaltara.

“Sistemnya sudah seperti di Bandara, tentu ini memberikan kenyamanan bagi kita sebagai pengguna fasilitas ini,” pungkasnya. (jnr/nri)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB

Abrasi Masih Mengancam Warga Sebatik

Senin, 25 Maret 2024 | 16:25 WIB
X