MALINAU – Konflik suku, agama, ras dan antar golongan (sara) bisa saja terjadi di mana-mana dan kapanpun. Pemicunya juga bisa dari berbagai hal, Untuk itu, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menegaskan, agar semua persoalan atau masalah yang timbul sekecil apapun, segera ditangani.
Sebab, persoalan kecil akan menjadi besar apabila terjadi pembiaran. Hal itu disampaikan Bupati Malinau dalam acara komunikasi sosial (komsos) kebinekaan mencegah konflik komunal dalam rangka pembinaan teritorial (binter) terpadu Komando Distrik Militer (Kodim) 0910/Malinau (Mln), Senin (11/11) di Aula Kodim 0910/Mln. “Tidak ada satupun orang yang menghendaki konflik. Oleh sebab itu, dengan gerak cepat, itu segera menangani persoalan,” ujar Yansen TP.
Berkaca dari kejadian di beberapa tempat, kata Yansen yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalimantan Utara (Kaltara) ini, semua masalah timbul berawal dari persoalan kecil yang tidak diselesaikan dengan baik. Sebab itulah, apabila sudah terjadi, harus ditangani dengan gerak cepat.
“Saya kira jangan kita persoalkan kecilnya masalah. Api itu cuman setitik saja, tapi bisa membakar semuanya,” ungkapnya seraya menyampaikan kepada tokoh-tokoh masyarakat, suku dan agama agar jangan terbawa hati emosi bila terjadi masalah, tapi lebih melihat kepada kepentingan bangsa dan negara.
Kalau persoalan menyangkut kriminal dan dibahasakan kriminal, maka kata Bupati Malinau dua periode ini, ya kriminal dan itu harus diserahkan kepada hukum. Semua harus bijak dalam menangani persoalan dengan tetap bergerak cepat. Kenapa, gerak cepat, karena harus mendahului atau menutup celah kejahatan. Sebab kalau tidak, maka kejahatan yang akan menguasai.
“Orang katakan (persoalan) kecil, ya kecil. Tapi bisa membakar. Jangan sederhanakan itu. Apapun persoalan yang timbul di tengah-tengah kita, jangan sederhanakan itu. Satu cara terbaik yang harus kita lakukan, gerak cepat,” tegasnya di acara yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Malinau ini. (ags/fly)
