Mau Hijrah, Ratusan Warga Hapus Tato, dari Seniman Hingga Ibu Rumah Tangga

- Rabu, 13 November 2019 | 13:28 WIB

TARAKAN - Selasa (12/11) sekira pukul 09.00 WITA, Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tarakan di Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur mendadak ramai. Ratusan warga mengikuti kegiatan penghapusan tato gratis.

Kegiatan tersebut merupakan upaya dari kumpulan beberapa komunitas bikers di Kota Tarakan dalam membangun keberanian berhijrah. Kegiatan hari pertama hapus tato gratis disambut antusiasi. Peserta yang hadir tidak hanya kaum Adam saja, namun juga terdapat banyak peserta kaum Hawa.

Ketua panitia kegiatan hapus tato gratis ustaz Al-Bahri menjelaskan kegiatan tersebut lahir atas rasa peduli yang berasal dari berbagai klub motor yang telah berhijrah terhadap masih banyaknya masyarakat yang bertato. “Kegiatan ini, awalnya berasal dari bincang-bincang ringan teman-teman bikers seluruh Tarakan. Setelah itu ada seorang teman melihat ada kegiatan hapus tato yang dilaksanakan di Tanjung Selor. Kami mencoba berkoordinasi setelah berbagai upaya yang kami lakukan, akhirnya kami bisa mengadakan acara ini dengan meminjam alat dan tenaga ahli milik mereka,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada hari pertama kegiatan hapus tato gratis tersebut, sedikitnya dihadiri 250-an warga. “Itu berbagai kalangan, ada karyawan swasta, seniman, IRT, dan lain-lain. Antusiasnya sangat baik, mungkin ini merupakan jalan bagi peserta yang ingin benar-benar hijrah,” tuturnya.

Dijelaskannya, untuk menghapus sebuah gambar tato tidak dapat dilakukan hanya dalam sekali penanganan saja. Melainkan memerlukan beberapa tahapan dalam prosesnya. Hal tersebut dikarenakan, tinta pada tato sangat kuat dan berada pada lapisan kulit. Sehingga dalam penghapusan tato setidaknya memerlukan 4 hingga 6 kali untuk membuat gambar benar-benar hilang.

“Jadi kegiatan ini hanya sifatnya mengawali niat saja. Membuka jalan kepada teman-teman hijrah untuk menghapus tatonya. Meskipun untuk menghapusnya ini kan tidak bisa sekaligus langsung hilang. Tapi ini harus rutin dilakukan minimal 4 kali bisa lebih agar tatonya itu bisa hilang,” ujarnya.

“Menghilangkan tinta tato di dalam kulit membutuhkan tahap. Selanjutnya, kami berupaya untuk membeli alat ini sendiri. Sehingga nanti kami tidak perlu lagi mengumpulkan mereka untuk menghapus tatonya. Tapi kami yang akan mendatangi rumahnya satu per satu. Informasinya, alat ini harganya Rp 60-80 juta. Sehingga kami masih berusaha mengumpulkan uang lewat penggalangan dana untuk membeli alat ini,” tambahnya.

Sementara itu, seorang peserta Joko Wibowo (28) mengaku sangat senang akhirnya bisa melakukan penghapusan tato di badannya. Meski tato belum sepenuhnya hilang, namun ia berupaya akan melakukan penghapusan tersebut secara rutin sampai tato pada tubuhnya benar-benar hilang.

“Rasanya lumayan nyeri sekali. Tapi demi memantapkan hijrah, saya bisa menahan sakitnya ini. Memang sudah lama mau menghapus tato ini, tapi kita tahu sendiri menghapus tato tidak murah, sehingga dengan adanya program hapus tato akhirnya keinginan saya terkabul,” imbuhnya.

Ia bersyukur dengan adanya penghapusan tato ini, akhirnya ia tidak khawatir lagi dalam beribadah. Mengingat selama ini, ia dikhawatirkan dengan sah dan tidaknya ibadah yang dilakukan. “Selama masih memiliki tato saya merasa tidak tenang, semacam ada yang belum plong dari hijrah saya. Jadi begitu dengar kegiatan ini akhirnya saya tidak sia-siakan,” jelasnya. (*/zac/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X