Veteran Dwikora Ziarah Lokasi Tugas

- Selasa, 12 November 2019 | 14:18 WIB

NUNUKAN – Hari Pahlawan yang diperingati pada Minggu (10/11), membuat haru para Veteran Dwikora saat menghadiri undangan Panitia Lomba Napak Tilas yang bertemakan Jejaj-jejak Pembela Dwikora, di Siglayan Tempur, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan.

Siglayan Tempur yang berada dalam wilayah Administrasi Desa Sekaduyan Taka ini, merupakan Perbatasan darat antara Indonesia dengan Malaysia yang menjadei Basis Pertempuran saat konfrontasi pada tahun 1965 lalu.

La Ando, salah seorang Veteran menjelaskan kepada Ketua Panitia Alamsyah mengatakan, bahwa lokasi yang didatangi saat ini merupakan tempat tugasnya bersama Para Korps Komando Operasi (KKO) Angkatan Laut.

La Ando pun mengenang peristiwa yang menyebabkan gugur rekan tugasnya di Siglayan Tempur seperti Prako Marjono, Sukwan (Sukarelawan) Sanusi, Prako Wartono dan Prako Marsudi pada 23/5/1965. “Mereka diberondong dari perbukitan saat sedang melintasi Sungai Siglayan saat itu” kenangnya.

Dijelaskan Alamsyah, para veteran yang dihadirkan di lokasi tugasnya kala itu, sebagai bentuk mengenang perjuangan mereka. Upaya panitia bersama masyarakat setempat adalah membangunan Monumen Siglayan dan menjaga peninggalan sejarah yang berhasil ditemukan oleh masyarakat setempat bersama-sama panitia sekira sebulan yang lalu.

“Sebelumnya, kami menemukan Benteng Pertahanan Inggris yang terbuat dari kawat berduri  melinggkar di atas perbukitan perbatasan antara Indonesia-Malaysia. Kami pun berfikir untuk menjaga situs sejarah ini dan sekaligus membangun monumen untuk mengenang perjuangan veteran dan menjadikannya sebagai lokasi Wisata Sejarah” terangnya.

Dilanjutkan Alamsyah, ada banyak potensi Desa Sekaduyan Taka yang jika terbangun maka akan banyak Destinasi Wisata yang dilalui dalam lingkup desa tersebut.

“Kami di desa ini memiliki Potensi Wisata Konservasi, Bekantan dan Orangutan di sepanjang garis pantai Sungai Ular dan Kanduangan, punya Potensi Agri Wisata dengan banyaknya Durian, Bawang Lokal dan Luasnya Sawah namun belum tergarap semua, kemudian Porensi Wisatan Budaya dan Alam, dan terakhir ada Potensi Wisata Sejarah Dwikora yang hamper saja terlupakan”, ungkapnya.

Alamsyah pun berharap, Potensi tersebut dilirik oleh pemerintah baik Kabupaten, Provinsi dan terlebih lagi di Pusat menyangkut Potensi Wisata Sejarah Dwikora itu. (raw/nri)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X