SABRI, salah satu atlet Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dari Nunukan berencana pindah. Kurangnya perhatian pemerintah penyebab Sabri berniat tak lagi ‘berseragam’ Kaltara.
Diwawancarai media ini, Sabri memang berniat pindah bahkan ingin pensiun. “Setelah PON tahun depan, pengin pindah, atau pensiun,” ujar pria yang baru saja meraih emas untuk Indonesia di Asian Championship 2019 di Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/11).
Jika tidak mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) Sabri mengaku susah untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan di luar daerah. Sabri mengaku bisa ikut kejuaraan, karena dibiayai oleh pelatnas.
Kamis (14/11) mendatang, dirinya masih lanjut mengikuti Pra-PON membawa nama Kaltara. “Kalau melihat persiapan saya dan teman-teman memang kurang, karena kami tidak ada training center. Kami latihan sendiri seadanya. Program latihannya saya yang buat karena kebetulan masih pelatnas, jadi bisa meniru program latihan timnas,” beber Sabri.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Nunukan Syafaruddin mengetahui hal niat Sabri tersebut. Bahkan telah bersurat ke Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid. “Ya, kami izin sama Bupati untuk menyurati, ada suratnya tapi harus melalui BKPSDM, untuk kami teruskan ke Bupati, namun kemarin BKPSDM belum siap,” ujar Syafaruddin.
Sementara itu, terkait anggaran, memang tidak ada di Pemkab Nunukan. Anggarannya sudah dihibahkan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nunukan.
Sekretaris KONI Nunukan Awaluddin mengatakan, untuk anggaran dana hibah FPTI Nunukan ada, namun hingga kini belum cair. Dirinya sendiri belum mengetahui pasti anggaran tersebut. Namun berkisar Rp 80-90 juta. “Ya, kami belum tahu juga realisasinya bagaimana, karena dana hibah tahap 2 belum cair, dikarenakan kondisi keuangan Pemkab,” ungkap Awal.
Terkait Sabri ingin pindah karena minimnya perhatian, Awal mengaku tidak pernah ada bahasa demikian. Bahkan dirinya mengaku sering berkomunikasi dengan Sabri dan tidak pernah ada keinginan Sabri untuk keluar dari Nunukan.
“Kami juga sudah sampaikan ke pengurusnya, bahwa anggaran belum cair, kami pahami kondisi keuangan daerah saat ini, apalagi ini hibah dari pemerintah, kami juga harus melihat keuangan daerah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kalau anggaran pemerintah juga tidak siap, mau bagaimana lagi,” pungkas Awal.
SABET EMAS LAGI
Sabri, kembali mengharumkan nama Indonesia di Asian Championship 2019 di Stadion Pakansari, Bogor pada 6 November lalu. Ia mempersembahkan medali emas saat turun nomor speed relay putra.
Sabri yang tergabung dalam Timnas Indonesia Putra A berhasil mengalahkan kompatriotnya, Timnas Indonesia Putra B, dengan catatan waktu 23,492 detik. Timnas Indonesia Putra A yang meraih medali emas beranggotakan Sabri, Rahmat Adi Mulyono, dan Fatchur Roji.
Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltara Syarwani saat dikonfirmasi mengatakan, keberhasilan yang diraih oleh Sabri tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, namun juga Kaltara. Selain itu, prestasi tersebut juga akan menjadi pemicu semangat bagi FPTI Kaltara yang rencananya akan berlaga di ajang Pra-PON.
“Besok (hari ini) tim Pra-PON FPTI Kaltara akan berangkat ke Makassar untuk mengikuti ajang Pra PON,” tuturnya.
Ditambahkan Syarwani, keberhasilan Sabri yang merupakan atlet Timnas Indonesia diharapkan bisa tertular juga terhadap tim Pra-PON panjat tebing Kaltara. “Nanti yang berangkat termasuk official itu ada 10 orang,” imbuhnya.
Panjat tebing Kaltara akan mengikuti empat nomor yang dipertandingkan. Di antaranya perorangan speed record, speed relay, boulder dan lead. Selain Sabri, nantinya akan ada Aldi juga akan menjadi tumpuan tim untuk mendapatkan medali. “Kami berharap masyarakat Kaltara bisa mendoakan atlet panjat tebing yang mengikuti Pra PON ini, agar bisa lolos ke PON Papua,” ujarnya. (raw/zar/lim)