Boyong 2 Penghargaan di Ajang KLESF 2019

- Selasa, 12 November 2019 | 13:54 WIB

Dunia pendidikan Kalimantan Utara, patut berbangga dengan dua siswi asal Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Tarakan. Yang terpilih mewakili Indonesia dalam ajang internasional, Kuala Lumpur Engineering Science Fair(KLESF) 2019.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

ADALAH Andi Nurul Kamila (14) dan Putri Meidiani (15), siswi SMPN 2 Tarakan yang berhasil lolos dan mewakili Indonesia dalam ajang internasional, yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia awal November ini.

Tak main-main, dua sisiwi ini berhasil memboyong dua penghargaan sekaligus. Yakni special award dari IndonesianYoung Scientific Association (IYSA), dan merit award KLESF2019 dari 356 stan pameran yang diikuti 57 negara.

Sebelum melaju ke internasional, Andi Nurul Kamila dan Putri Meidiani mengikuti seleksi nasional, yang diikuti seluruh provinsi di Indonesia. Diseleksi oleh IYSA, SMPN 2 Tarakan berhasil membawa Provinsi Kalimantan Utara. Satu-satunya provinsi yang mewakili Indonesia di ajang KLESF 2019.

Konon ajang KLESF 2019 ini melombakan 4 bidang, yakni sains, teknologi, teknik dan matematika atau yang dikenal dengan STEM. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.

Dalam lomba ini, Andi Nurul Kamila dan Putri Meidiani meneliti daun salam sebagai bahan pengawet alami. Dengan judul Effect of Concentration Daun Salam (Eugenia Polyantha) as a Natural Preservative in Beef on The Quality of Meat During Storage (Tidung Ethnic Local Wisdom Study on Meat Preservative), yang dituangkan melalui karya ilmiah.

Menjadi juara keempat dari 356 stan yang ada, hati siapa yang tidak senang? Keberhasilan ini membayar seluruh lelah dan waktu yang habis digunakan untuk meneliti, siang dan malam.

“Enggak kepikiran bisa masuk 5 besar, malah kita merasa tidak dapat juara. Tapi juara 4 dari 57 negara, pastinya senang banget. Karena kalau dari segi bahasa, mereka hebat sedangkan kami harus benar-benar belajar Bahasa Inggris setiap hari,” terang Putri Meidiani.

Konon daun salam ini termasuk tumbuhan lokal, dan melimpah di Kalimantan Utara. Melalui sebuah penelitian yang digarap sejak April hingga Agustus lalu, membuktikan bubuk daun salam dapat mengawetkan daging hingga bertahan selama 48 jam, di suhu ruang.

“Pernah dengar daun salam bisa mengawetkan, jadi kami coba dan ternyata benar pengawet alami. Bisa diaplikasikan ke daging sapi, ikan, ayam,” lanjutnya.

Daun salam yang dicuci bersih dan dikeringkan dalam oven bersuhu 60 derajat Celcius, lalu digiling halus hingga menjadi bubuk. Selain dapat mengawetkan daging, aroma amisnya pun hilang dengan taburan bubuk daun salam ini. “Kalau lewat dari 48 jam, itu warna dagingnya agak berubah dan mulai berbau. Sebelum meneliti, pernah coba dulu di rumah yaitu pakai daging ayam,” bebernya.

Konon bukanlah hal yang mudah bagi Andi Nurul Kamila dan Putri Meidiani bertahan hingga menuntaskan perlombaan ini. Empat bulan meneliti, siang dan malam. Lelah, bosan dan malas ikut menyelimuti semangat tim ini.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X