Di sisi lain, beralihnya menjadi bahan bakar gas memang itu bagi sebagian nelayan kecil sangat menakutkan. Termasuk, dirinya sekalipun yang sudah puluhan tahun menjadi seorang nelayan di kampung orang ini.
“Mengapa muncul rasa takut dari nelayan? Ya, karena bisa saja gas itu meledak saat digunakan dengan metode yang salah. Untuk itulah, perlu adanya pembelajaran terlebih dahulu,” ungkapnya.
Apalagi, nelayan kecil ini yang kerap kali merokok. Tentunya, secara tak langsung ini cukup berbahaya bagi mereka. Oleh karenanya, memang perlu ada penjelasan dari pemerintah mengenai apa saja hal yang dianjurkan dan dilarang dalam menggunakan mesin ketinting berbahan bakar gas nantinya.
“Sekali lagi, ini demi keselamatan para nelayan kecil nantinya. Jangan sampai program itu justru memberikan dampak negatif,” tuturnya.
Meski, dikatakannya juga, beralihnya ke gas ini memang dari tujuan awal pemerintah lainnya. Yakni berupaya agar pengeluaran biaya bahan bakar dari para nelayan kecil ini lebih hemat. Mengingat, perbandingan antara ke duanya memang terbilang cukup signifikan.
“Meski saya tak tahu persis. Tapi, setidaknya dari gas elpiji ini dapat digunakan normalnya tiga hari. Berbeda halnya bahan bakar minta, hanya satu hingga dua hari,” ucapnya.