BKS Kembali Diekspor ke Vietnam

- Senin, 11 November 2019 | 12:07 WIB

 

NUNUKAN – Ribuan ton Bungkil Kelapa Sawit (BKS) atau Palm Kernel Expeller (PKE) hasil pertanian asal Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan, kembali akan diekspor PT. Tirta Madu Sawit Jaya ke Vietnam. Dengan begitu, maka ekspor tersebut akan tercatat sebagai ekspor BKS yang ketiga kalinya melalui Pelabuhan Tunon Taka tahun ini.

Ekspor perdana dan kedua, sudah pernah pernah dilakukan bulan Mei lalu. Masing-masing dikirim ke negara tujuan Tiongkok dan Vietnam. Pada kegiatan ekspor ke Vietnam sebelumnya, lebih kurang 3.231,648 ton BKS dengan nilai Rp 3,45 miliar berhasil dikirim. Sedangkan pada ekspor perdana yang dilakukan Mei 2019 lalu, sebanyak 3.299,749 ton BKS diekspor ke Tiongkok dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,65 miliar.

Kepala Seksi Fasilitasi dan Bina Pelaku Ekspor Impor pada Dinas Perdagangan, Saparuddin mengatakan, pihaknya langsung melakukan pengecekkan ke lapangan Sabtu (9/11) kemarin. Sebanyak 2.500 ton BKS telah berhasil dikapalkan. Diprediksi, angka tersebut akan terus bertambah seiring dengan masih berlangsungnya proses pengangkutan BKS ke atas Kapal Quang Minh 18 Saigon asal Vietnam.

“Jadi kita sekalian lakukan pembuatan Surat Keterangan Asal (SKA). Angka dan nilai pastinya, akan diketahui paling lambat hari Senin (hari ini, Red) pada saat perusahaan melakukan pengurusan SKA,” ujar Saparuddin.

Selanjutnya, menjaga kualitas BKS, sebelum dikirim komoditas tersebut diawasi oleh petugas Balai Karantina Pertanian Wilker Nunukan dan diberikan perlakuan fumigasi sesuai persyaratan yang ditentukan dari negara tujuan. Fumigasi ini sendiri menjadi penting dilakukan guna memastikan produk ekspor tersebut bebas dari hama atau serangga yang membahayakan negara tujuan.

“BKS ini, kandungan nutrisinya banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ternak. Dengan luasnya perkebunan kelapa sawit di Nunukan, potensi ekspor BKS ini memang masih sangat menjanjikan kedepannya, semoga aktivitas ekspor nantinya terus bisa dilakukan,” beber Saparuddin.

Sementara itu, Plt Kepala Karantina Pertanian Tarakan, Abdul Rahman mengatakan, karantina pertanian memastikan produk ekspor tersebut bebas dari hama atau serangga yang menjadi target negara tujuan dengan perlakuan berupa fumigasi.

“Selain memberikan jaminan kesehatan, Karantina Pertanian juga telah melakukan akselerasi atau percepatan ekspor melalui sistem PPK online sehingga dapat mempermudah dan mempercepat kegiatan ekspor. Harapannya, kegiatan ekspor akan terus berlanjut dan dapat mendorong eksportir komoditas pertanian lainnya,” harapnya. (raw/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X