Meski Sembuh, Penyakit Mizyan Bisa Kambuh

- Sabtu, 9 November 2019 | 09:53 WIB

TARAKAN – Bayi yang diketahui bernama Mizyan Haziq Abdillah, sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Tepatnya pada 12 Oktober hingga 17 Oktober 2019.

Dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Tarakan dr. Yuli Megasasi, Sp.KK, mengatakan saat masuk di RSUD Tarakan, kondisi kulit Mizyan Haziq Abdillah terdapat bercak merah di seluruh badan dan kulit mengelupas disertai pecah-pecah.

“Awalnya dirawat dokter anak yaitu dr. Dian, karena adanya kegawatan 3 hari kemudian konsultasi ke saya. Kecurigaan saya pertama adanya proses genetik, kedua dermatitis seboroik, dan dermatitis atopik,” katanya mengawali penjelasan saat ditemui Radar Tarakan di kliniknya, kemarin (8/11).

Untuk mengetahui penyakit dan kelainan yang diderita Mizyan Haziq Abdillah, dilakukan pula biopsi kulit atau punch biopsy. Dari hasil pemeriksaan patologi anatomi ini, diketahui penyakit yang diderita Mizyan Haziq Abdillah adalah dermatitis seboroik pada infantil atau anak-anak.

“Setelah dilakukan punch biopsy di lengannya, ternyata hasilnya dermatitis seboroik pada infantil,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan dr. Yuli Megasasi, Sp. KK, untuk penatalaksanaannya saat dirawat di RSUD Tarakan, Mizyan Haziq Abdillah diberikan emolien atau pelembap, kortikosteroid topikal yang potensinya lemah seperti obat hydrocortisone 2.5 peren.

“Dirawat dari 12 Oktober sampai 17 Oktober, kemudian dipulangkan dengan keadaan sudah membaik. Memang masih ada bercaknya, tidak sembuh total, tapi sudah membaik, kegawatannya sudah teratasi, tanda infeksi sudah ditangani,” bebernya.

Karena kulitnya yang pecah-pecah, berpotensi sebagai pintu masuknya bakteri. Sehingga kondisi kulit bayi harus tetap terjaga dan lembap agar tidak pecah-pecah.

Meski keadaannya sudah membaik, tetapi penyakit ini akan kambuh bila terdapat faktor pencetus. Seperti adanya debu, lingkungan yang kurang bersih maupun tungau. “Yang ngerinya juga kulitnya pecah-pecah, jadi bisa komplikasi terinfeksi karena masuk bakteri. Jadi kulitnya harus dijaga agar tetap lembap, dan tidak pecah-pecah,” katanya.

Saat dirawat di rumah pun orang tua tetap memperhatikan kondisi kulit bayi, dan mempertahankan kelembapannya. Mulai dari pemakaian sabun yang mengandung pelembap tinggi, dan salep ataupun losion.

“Itu sakit dan gatal karena kulitnya bersisik. Iya, ini termasuk penyakit langka. Kalau di Tarakan ini baru pertama kali saya temukan, tapi saat pendidikan di luar ada beberapa yang saya temukan dan memang penyakit ini jarang,” bebernya.

Lantas apakah penyakit yang diderita Mizyan Haziq Abdillah dapat sembuh total? Dermatitis seboroik ini bisa sembuh, namun dapat kambuh sewaktu-waktu.

Kan ini muncul saat bayinya berusia 3 bulan, dan sekarang usianya 6 bulan. Jadi selama menderita ini, tidak pernah sembuh total tapi dilakukan perbaikan-perbaikan saja. Kalau infantil itu bisa sembuh pada masa pubertas, beda lagi sama x linked ichthyosis itu bisa seumur hidup. Kalau Dermatitis seboroik itu bisa sembuh tapi bisa kambuh lagi,” jelasnya.

Yang harus diperhatikan orang tua saat merawat bayinya di rumah, tidak mencampurkan air untuk mandi dengan dedaunan. Kemudian menggunakan sabun mengandung pelembap tinggi. Usai mandi, bayi dikeringkan dengan handuk lembut, dan langsung diberi salep atau losion pelembap kurang dari 15 menit.

“Karena kalau sudah lewat 15 menit, itu sia-sia karena air sudah menguap dan tidak tertahan di kulit. Jadi setelah dikeringkan, langsung diolesi pelembap. Air mandinya juga tidak boleh dicampur macam-macam, karena biasa ada orang yang kasih daun sirih, garam,” tutupnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X