BELAKANGAN ini pelanggan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan, kembali merasakan padamnya listrik. Tepatnya Kamis (7/11), pukul 23.52 WITA atau tengah malam.
Seperti yang dikatakan Elis (54), warga RT 06, Kelurahan Juata Kerikil. Listrik padam di daerahnya sekitar pukul 23.52 WITA. Diakuinya saat itu memang bertepatan dengan hujan, angin disertai petir. “Itu tengah malam listriknya padam, memang semalam kan petir, guntur sama angin kencang. Jadi mungkin karena ini listrik padam,” katanya.
Seingatnya listrik kembali normal sekitar pukul 06.00 WITA. Beruntung alat elektronik di rumahnya tidak mengalami kerusakan. Kendati demikian dia berharap ke depannya PT PLN (Persero) UP3 Tarakan dapat mengantisipasi gangguan listrik saat cuaca tidak bersahabat. “Saya bangun jam 5 subuh itu belum menyala, kami takut kan kalau lama padam barang-barang elektronik rusak. Kami maklumi kalau hujan sama angin kencang, tapi ini kalau bisa PLN bisa antisipasi lagi supaya tidak ada gangguan,” harapnya.
Saat dikonfirmasi Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan Suparje Wardiyono menjelaskan padamnya listrik tersebut karena adanya gangguan jaringan distribusi SUTM 20 kV sistem Tarakan akibat hujan disertai petir dan angin. “Terjadi gangguan beberapa penyulang di sistem Tarakan, menyebabkan padam karena cuaca hujan yang disertai petir dan angin,” jelasnya.
Setelah dilakukan pengecekan dan penelusuran ditemukan gangguan pada penyulang Tarakan 04. Yakni stang FCO cabang di Simpang Intraca, menyebabkan beberapa unit pembangkit merespons dengan terjadi trip. Selanjutnya sistem under fequency relay (UFR) bekerja men-trip-kan Tarakan 01, Tarakan 04 UFR Rec Karungan, dan Tarakan 08.
“Untuk penyulang yang gangguan sudah menyala bertahap mulai pukul 00.00 WITA, Jumat (8/11). Kemudian segera dilakukan perbaikan dan penggantian, maka jalur Tarakan 04 sampai ujung normal kembali pukul 01.00 WITA. Penyulang lainnya Tarakan 01 dan 08 sudah normal kembali pada pukul 00.00 WITA.
Sedangkan untuk jalur Simpang Intraca hingga Juata Laut terdapat perbaikan yang memerlukan waktu, sehingga menyala pada pukul 05.15 WITA. “Proses penormalan secara bertahap,” katanya.
PULUHAN BANGUNAN RUSAK
Angin kencang disertai hujan menerpa beberapa wilayah di Kabupaten Malinau, Kamis sore (7/11). Akibatnya, beberapa rumah serta fasilitas umum warga Desa Putat, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten Malinau rusak dan juga terdapat seorang korban anak-anak tertimpa bangunan yang terbawa angin.
“Pertama kami mendengar bunyi guntur-guntur dulu, setelah itu gerimis lalu langsung datang hujan deras beserta angin,” ungkap Kepala Desa (Kades) Putat, Lores, Jumat (8/11) kepada pewarta.
Diceritakan Lores, sekira pukul 16.00 WITA, Kamis sore (7/11), dirinya bersama keluarga sedang berada di kebun karet. Melihat cuaca semakin ekstrem, maka ia dan keluarga keluar dari kebun menuju jalan. Begitu berada di jalan, sudah banyak pohon yang tumbang.
“Setelah keluar di jalan, ada laporan warga rumah (atap) terangkat-terangkat dan ada satu korban anak-anak dibawa ke rumah sakit,” bebernya sambil menemani Sekretaris Kabupaten Malinau Dr. Ernes Silvanus beserta staf dan pihak kecamatan yang mendatangi lokasi kejadian.
Disebutkannya, untuk bangunan yang rusak parah di desa yang dihuni 138 kepala keluarga (KK) dan kurang lebih 600 jiwa ini, ada di dua RT. Yaitu di RT 2 dan 3, kemudian ada juga di RT 4. Rusak ringan di RT 1.
“Ada empat RT, cuman yang parah ini RT 3, RT 2, kemudian RT 4 itu ada fasilitas umum kayak kantor desa, ini agak lumayanlah parah rusaknya. Kami perkirakan yang rusak parah ada 6 rumah, yang ringan itu ada belasan. Untuk fasilitas umum ada kantor desa yang paling berat, sekolahan SD dan SMP, juga sama gereja,” katanya. Namun, ia menegaskan, untuk data yang ia sebutkan belum pasti secara detail. Sebab, saat ini pihaknya masih mendata.
Dengan kejadian ini, Lores mengaku turut prihatin dan mengucapkan terima kasih atas kesigapan pemerintah daerah (pemda) melalui instansi terkait langsung datang ke lokasi usai kejadian. Untuk sementara ini, pihaknya bersama masyarakat bergotong royong melakukan perbaikan yang mana bisa mereka kerjakan. Termasuk melakukan pembersihan pohon-pohon yang tumbang agar tak menghalangi aktivitas warga.
“Sudah ada pemda dan DPRD meninjau langsung warga kami. Ini menjadi motivasi kami. Kami, pemerintah desa dan masyarakat mengucapkan terima kasih atas berkat dan bantuan nanti,” ucapnya karena pemda menjanjikan bantuan kepada para korban.
Sementara itu, orang tua korban yang anaknya tertimpa balok kayu dan atap rumah mengaku bahwa saat kejadian anaknya sedang bermain di sebuah lapangan. Karena, sebelum kejadian, anaknya izin untuk bermain bola bersama teman-temannya.
“Dia sedang main waktu kejadian itu. Asyik main di lapangan SD (sekolah dasar) yang lama, pas angin datang tidak sempat melarikan diri dia. Kata temannya, dia yang paling belakang,” ungkap Yuliana saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malinau, Jumat (8/11).
Kejadian itu, lanjutnya, ia perkirakan sekira pukul 5 sore dan saat itu posisi dirinya di rumah sedang membuat minuman kopi. Hujan mulai turun dan semakin deras, ia pun pindah ke lantai atas membangunkan anak yang lain. “Keluarlah kami (dari rumah), sekali begitu keluar motor yang diparkir di depan pun terpelanting-pelanting, karena pohon tumbang sudah semua. Aw jangan-jangan rumah kita lagi nih karena tinggi. Makanya kami turun,” tuturnya.
Begitu dia sampai di jalan beraspal dan berencana menuju rumah mertuanya, ternyata sengnya juga terangkat dan terpaksa bertahan di tengah aspal. Saat membawa anaknya, ia sempat terhuyung-huyung diterpa angin. Kemudian, saat sudah kumpul semua, ia berasa ada yang kurang, ternyata anaknya yang bernama Aprilia Victoria (11) tidak ada. Dirinya langsung ingat bahwa anaknya yang baru kelas 6 SD itu bermain bola sebelum kejadian.
“Pak hilang anakku, kita pergi ambil dia, takut dia pulang (ke rumah). Kemudian ada orang yang ngasih tahu, tante si Aprilia tertimpa balok dan seng,” ungkapnya lagi.
Yang memberi tahu mengatakan bahwa anaknya tertelungkup dan pingsan. “Jadi saat mereka bawa sudah gak sadar, lemas sudah dia. Tekan-tekan di dada, napas dia, kami siram air hangat. Begitu ada sudah mobil, diantar dia ke rumah sakit,” bebernya.
Lebih lanjut Yuliana mengatakan, menurut cerita temannya, anaknya itu sempat terbawa angin kurang lebih 15 meter sebelum tertimpa balok dan atap rumah. “Tapi sekarang sudah bisa diajak ngomong. Dia minta minum sudah bisa ngomong. Cuma belum bisa gerak. Kepalanya sama sekali gak bisa digoyang dan posisinya miring terus dari kemarin karena ada bengkak di tangan dan bahu,” katanya seraya mengingat saat kejadian bahwa dirinya baru pertama melihat kencang disertai hujan, sehingga rumah-rumah saat itu sampai tak terlihat.
PEMERINTAH CEPAT TANGGAP
Sehari usai kejadian, Sekretaris Kabupaten Malinau Dr. Ernes Silvanus bersama para asisten Sekretariat Kabupaten Malinau dan organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk melihat langsung yang terjadi agar bisa dilakukan langkah-langkah cepat.
“Sejak kejadian sore kemarin, dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malinau sudah hadir melihat kondisi lapangan. Terutama, kemarin itu mengevakuasi salah satu korban anak-anak ke rumah sakit karena tertimpa bahan bangunan yang kena angin. Nah itu yang duluan kita selamatkan,” ujar Ernes.
Pihaknya juga menyampaikan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dalam kondisi cuaca seperti yang terjadi saat ini, karena kejadian seperti ini termasuk baru terjadi di Desa Putat.
“Tadi juga Pak Bupati sudah memerintahkan staf termasuk kami (dirinya) untuk segera menginventarisir rumah-rumah yang mungkin terkena musibah untuk segera dibantu. Tadi, saya perintahkan camat, kades dan ketua RT untuk segera menginventarisir seluruh rumah-rumah yang terkena bencana,” katanya.
Ia berharap, dibantu aparat terkait, masyarakat bergotong royong untuk segera bisa membersihkan pohon-pohon yang tumbang serta puing-puing rumah yang berserakan terbawa angin. “Tadi ada beberapa rumah yang sudah dikerjakan kembali oleh pemilik rumah dan mudah-mudahan nanti hari ini (kemarin) data bisa masuk dan segera kami bantu untuk bantuan seng untuk rumah-rumah yang tertimpa musibah,” jelasnya. (*/one/ags/lim)