Dari Penghargaan hingga Pembicara di Kampus Terkenal

- Sabtu, 9 November 2019 | 09:45 WIB

Walaupun umurnya sudah jelang 67 tahun, tidak menyurutkan semangat H. Sarji Sarwan dalam berinovasi demi kebaikan. Sarji adalah salah satu dari sekian masyarakat yang peduli akan lingkungan dengan mengubah sampah menjadi bernilai tinggi.

 

AGUNG

 

SAMPAH adalah salah satu  benda yang bagi sebagian orang tak lagi digunakan. Bagi H. Sarji Sarwan sampah adalah pundi-pundi rupiah.

Awal mengelola sampah tahun 2003, waktu itu Sarji hanya mengambil sampah-sampah yang ada di TPS dan di rumah warga. Tetapi tidak maksimal, mengingat dia hanya seorang diri dan hanya mengandalkan tenag. Yang diambil pun seadanya saja, yang diolah hanya sampah organik saja yang akan digunakan sebagai pupuk kompos di rumahnya sendiri.

Dengan berjalannya waktu apa yang dilakukan oleh Sarji ini mendapatkan dukungan dari warga, sebagian dari hasil pengelolaan sampahnya dia berikan ke warga dan sebagiannya lagi  dia jual.

“Karena saya prihatin karena saya hidup tidak bisa lepas dari ilmu, saya bergerak sendiri tanpa ada motivasi dari siapa pun,” ungkapnya.

Tak pernah terlintas di benaknya akan menjadi pengelola sampah sejauh ini, karena pada saat itu sampah berserakan di mana-mana.

Setelah 5 tahun berjalan, dkPP Tarakan yang sekarang menjadi DLH mengajak Sarji berunding untuk membuat depo pengeloaan sampah dengan organisasinya. Terbentuklah organisasi KSM Ramah Lingkungan.

Pada 2008 DLH membangun tempat pengelolaan sampah yang yang beralamatkan di Gang Sumeru, Gunung Santape RT 2 Kelurahan Kampung Enam, Tarakan Timur.

Selama pengelolaan sampah semesta mandiri ini dijalankan oleh pemerintah dari beberapa KSM yang ada, salah satu KSM yang paling aktif adalah KSM Ramah Lingkungan. KSM ini memiliki personel sebanyak 10 orang dan  melayani 13 RT yang berada di Kampung Enam.

Dari 13 RT yang ada baru tercapai 83 persen atau  sekitar 895 rumah, sedangkan jumlah sampah yang bisa dikaver sebanyak 4,5 ton per hari di luar sampah bangunan, parit dan ranting-ranting. Semua yang dikelola hanya berupa sampah rumah tangga.

“Apakah kita biarkan generasi kita nanti menghadapi bahaya sampah, salah satu  sumber penyakit tetapi tidak harus dijauhi. Kalau kita kelola akan bermanfaat seperti yang ada di pabrik dengan nama brangkas nikel dengan singkatan dari barang bekas naik kelas,” tambahnya.

Berawal dari kepiawaiannya mengolah sampah H. Sarji kini sering diundang menjadi pembicara, bukan hanya di wilayah Kaltara tetapi  juga sudah  di luar wilayah  Kalimantan. Bahkan dirinya sudah  pernah diundang kampus terkenal yang ada di Indonesia sebagai narasumber pengelolaan sampah.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X