Warga Pesisir Dambakan Sinyal Handphone

- Sabtu, 9 November 2019 | 09:27 WIB

TANA TIDUNG - Warga Desa Menjelutung Kecamatan Sesayap Hilir, hingga saat ini belum dapat menikmati jaringan telepon seluler seperti warga desa lainnya. Sebab, masih blank spot atau belum dijangkau sinyal telepon seluler.

Kondisi itu dialami masyarakat setempat sejak berdirinya desa tersebut. Sehingga menyulitkan warga untuk berkomunikasi dengan keluarga atau warga di luar Menjelutung.

Agus warga Desa Menjelutung mengungkapkan, selain sulit menelpon, warga juga sulit mengakses internet untuk mendapatkan informasi dari luar. Sejak dua periode KTT memiliki pemimpin definitif, masyarakat belum pernah melihat tower telekomunikasi berdiri kokoh di desa pesisir ini.

"Yang kami keluhkan susahnya sinyal di sini (Menjelutung) mas, dari dulu belum ada juga pemerintah mendirikan tower. Ini tentu membuat kami sangat kesulitan jika ingin menghubungi keluarga atau rekan yang jauh dari sini,"ungkap Agus kepada Radar Tarakan, Jumat (8/11).

Agus menyayangkan selama KTT terbentuk, daerah pesisir masih belum bisa menikmati jaringan telekomunikasi. Padahal menurut Agus jika pemerintah peduli sudah sejak lama disediakan tower.

“Tapi seolah pemerintah tutup mata akan nasib Desa Menjelutung yang hingga kini kesulitan akses jaringan telepon seluler,” keluhnya.

"Kami berharap pemerintah segera membangun tower agar kami enak juga bisa berkomunikasi dengan orang di luar sana,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, untuk dapat  berkomunikasi menggunakan handphone, masyarakat harus cari sinyal hingga keuar desa.

“Bayangkan jika ada keluarga yang meninggal di desa lain kami pasti tidak tahu, dan kami juga sangat ketinggalan informasi dari luar,"katanya.

Dia menambahkan, keluhan ini sudah lama disampaikan ke pemerintah daerah, namun tidak kunjung direalisasikan.

"Kami sering sudah keluhkan kondisi jaringan kepada pemerintah, tapi hingga sekarang belum juga ada tanggapan,"ucap Agus.

Menanggapi keluhan tersebut, Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) KTT Wirahadi Rahmatsyah didampingi Kepala Bidang Informatika Pratiwi bersama tim turun ke lapangan melakukan survei di Desa Menjelutung, Tana Lia dan sekitarnya, Senin (26/8) lalu.

Dari hasil survei, untuk wilayah Kecamatan Tana Lia terdapat dua daerah masuk dalam kategori blank spot area yakni, Desa Tengku Dacing, dan Tanah Merah. Sementara di Kecamatan Sesayap Hilir terdapat blank spot di Desa Menjelutung. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Betayau terdapat satu titik.

 

"Untuk pembangunan tower BTS tersebut nantinya tidak hanya berfungsi untuk berkomunikasi/telepon saja, akan tetapi juga dapat difungsikan untuk jaringan data seluler agar masyarakat dapat mengakses internet. Ini nanti akan kita usulkan ke pusat makanya harus kita survei dulu lokasi yang blank spot area,"katanya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X