“Perjuangan para pahlawan telah menghantarkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Di samping mempertahankan apa yang dihasilkan para pahlawan, dengan selalu menjaga, membela dan membangun Indonesia, tugas generasi sekarang adalah melakukan inovasi untuk bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa Indonesia ke depan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur kembali membeberkan hasil penelitian Bank Dunia yang dilakukan selama 20 tahun di sejumlah negara. Di mana ada empat kesimpulan penting dalam menghadapi kehidupan. Pertama, kreatifitas atau inovasi yang mempati 40 persen dari keberhasilan. Kemudian kedua, 30 persen adalah networking, ketiga 20 persen teknologi. Dan terakhir kekayaan sumber daya alam yang hanya menyumbang 10 persen keberhasilan.
Sementara itu, masing-masing nara sumber memaknai sosok pahlawan dengan berbeda-beda. Meski demikian, disimpulkan mereka sepakat menyebut pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang terhadap kemerdekaan bangsa. Namun siapa pun yang bisa berbuat untuk kemajuan bangsa, juga merupakan pahlawan. “Siapa pun yang hidup di masa kini, bisa menjadi pahlawan di masa mendatang. Perjuangan tak mesti harus dengan mengangkat senjata, namun dengan ide, gagasan, dan inovasi kita juga merupakan sebuah perjuangan untuk kemajuan bangsa,” kata Saddam yang juga senada dengan nara sumber lainnya.
“Sosok pahlawan memang sangatlah berarti bagi kita semua. Tetapi tugas kita saat ini bukan sekadar mengenang, namun juga meneladani perjuangannya serta berusaha mengisi kemerdekaan sebaik-baiknya dengan karya,” imbuh nara sumber lainnya.
Dalam Respons Kaltara edisi khusus ini juga dihibur artis, Pongky Barata. (jnr/lim)